Berlebaran di Kampung, Marzuki Senang Bagi-bagi Zakat
Mudik, menjadi salah satu tradisi masyarakat Indonesia setelah menjalani ibadah puasa selama 30 hari untuk merayakan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mudik, menjadi salah satu tradisi masyarakat Indonesia setelah menjalani ibadah puasa selama 30 hari untuk merayakan Lebaran di kampung halaman bersama sanak saudara. Hal itu banyak dilakukan sebagian besar rakyat Indonesia.
Tak terkecuali Ketua DPR, Marzuki Alie, ia juga berencana merayakan Idul Fitri di kampung halamannya di Palembang, Sumatera Selatan.
"Besok sudah mudik, tapi tanggal 29 Agustus sudah balik lagi ke Jakarta. Nanti tanggal 31 balik ke Palembang lagi," ujar Marzuki di gedung DPR, Jakarta, Jumat (26/8/2011).
Marzuki pun mengaku tidak terlalu menemui kesulitan untuk mendapatkan tiket pesawat yang dipakainya untuk mudik ke Palembang.
"O, tidak donk, saya sudah jauh-jauh hari pesannya,"jelasnya.
Menurut Marzuki, ketimbang berlebaran di Jakarta, merayakan hari kemenangan di tempat asal sungguh-sungguh jauh berbeda. Di desa, lanjut Marzuki suasana Lebaran lebih enak karena berbaur dengan keluarga, masyarakat pedesaan dan teman-teman lama.
"Lebaran itu yang enak ya di kampung halaman, enak muter-muter kampung, daripada di Jakarta,"jelasnya.
Politisi Partai Demokrat ini pada saat menjelang Lebaran juga kerap membagi-bagikan zakat kepada warga kampung di dekat rumahnya.
"Kalau saya pulang, saya suka bagi-bagi zakat,"jelasnya.
Tidak ketinggalan, saat berlebaran dan berkumpul bersama keluarga, Marzuki Alie sangat gemar menyantap ketupat ditambah lagi sajian makanan khas Palembang, Pempek.
"Makanan favorit ya yang pasti ketupat sayur, sama pempek,"pungkasnya.