Busyro Tak Pernah Minta Bantuan Jadi Ketua KPK ke Nazaruddin
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menjalani pemeriksaan di depan Komite Etik Komisi
Penulis: Vanroy Pakpahan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menjalani pemeriksaan di depan Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (6/9/2011). Kepada Komite, Busyro mengaku tak pernah bertemu dengan tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet M Nazaruddin.
"Pak Busyro kepada kami bilang tidak pernah bertemu dengan Nazaruddin," kata anggota Komite Etik Buya Syafii Maarif di Gedung KPK, Jakarta.
Busyro juga mengaku tak pernah meminta tolong agar dijadikan Ketua KPK kepada Nazaruddin. "Apalagi untuk meminta jabatan sebagai Ketua KPK tiga hari sebelum DPR memilihnya menjadi Ketua KPK tahun lalu. Itu nggak pernah,” tutur Buya.
Sebelumnya diberitakan, Nazaruddin kembali mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dengan menyebut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas pernah mengadakan pertemuan dengan dirinya tiga hari menjelang pemilihan ketua KPK.
Melalui penasihat hukumnya OC Kaligis, Nazaruddin mengatakan, saat pertemuan itu terjadi, dirinya masih berstatus anggota Komisi III DPR yang akan memilih Ketua KPK masa bakti 2010-Desember 2011. Tiga hari menjelang pemilihan Ketua KPK yang akan dilakukan pada 25 November 2010, kata Nazaruddin, ia lalu bertemu dengan Busyro di sebuah kafe di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, OC melanjutkan, Busyro meminta bantuan kepada Nazaruddin agar Partai Demokrat mendukungnya menjadi Ketua KPK. Pasalnya, Bambang Widjajanto, calon Ketua KPK lainnya saat itu, telah didukung Partai Golkar.