Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jaksa Kasus Antasari: Titik Peluru Tidak Ubah Keputusan Hakim

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Peninjauan Kembali (PK) Antasari Azhar menilai novum atau alat bukti yang dihadirkan tidak

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Jaksa Kasus Antasari: Titik Peluru Tidak Ubah Keputusan Hakim
Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
Pengamanan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan diperketat menjelang sidang Peninjauan Kembali (PK) Antasari Azhar. Polres Jakarta Selatan menerjunkan 120 personel guna mengantisipasi gangguan keamanan di PN Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2011). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Peninjauan Kembali (PK) Antasari Azhar menilai novum atau alat bukti yang dihadirkan tidak merubah fakta. Antasari Azhar menyatakan dalam memori PK, bahwa kondisi jasad Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen terdapat tiga titik peluru. Sedangkan dalam persidangan hanya terungkap dua titik peluru.

"Tapi menurut kami ada dua, tiga atau empat tidak akan merubah putusan majelis hakim. Masalahnya korban sudah meninggal," kata Jaksa Indra Hidayanto, usai persidangan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (6/9/2011).

Indra juga menjelaskan tentang kekilafan hakim yang tertuang dalam memori Peninjauan Kembali (PK) terkait keterangan Sigit Haryo Wibisono. Menurutnya, keterangan tersebut sudah dipertimbangkan dalam persidangan.

"Wiliardi (Wizard) mencabut BAP dalam kaidah apabila pencabutan itu tidak dipertimbangkan. Saksi wiliardi dan lainnya ada keterkaiatan," imbuhnya.

Selain itu, Indra juga menyatakan agar tidak terjebak dengan penyadapan. Pasalnya, keterangan dari saksi lainnya saling berkaitan.

"Kita akan memberikan barang bukti yang mengaitkan. Termasuk baju. Tapi apakah ditemukan baju itu peristiwa pidananya akan hilang," ujarnya.

Saat kejadian, kata Indra, Nasrudin dibawa ke rumah sakit dalam keadaan hidup serta diberikan pertolongan pertama. Namun, akhirnya Nasrudin pun menghembuskan nafas terakhirnya di ruamh sakit. Antasari menyatakan dalam PK bahwa jasad Nasrudin dimanipulasi.

Berita Rekomendasi

"Manipulasinya di mana. Kalau gundul itu kan pertolongan pertama dalam kedokteran. Kecuali dibawa dalam keadaan meninggal waktu dibawa ke rumahsakit," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas