Hayat Kerap Bantu Orangtua Berjualan Bakso
Hayat seringkali datang ke bakso Idaman, yang merupakan usaha kedua orang tuanya, Daud dan Hindun. Mereka mulai tinggal di sana sejak 1998.
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Agung Yulianto Wibowo
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Hayat, dikenal dengan nama Surip oleh warga di Jalan Pandesan, Kota Cirebon. Dia seringkali datang ke bakso Idaman, yang merupakan usaha kedua orang tuanya, Daud dan Hindun. Mereka mulai tinggal di sana sejak 1998.
Menurut petugas kampung, Uni Sahruni, Hayat dikenal dengan nama Surip. Begitu ditunjukkan foto Hayat yang ada dalam DPO yang dimiliki Tribun, pria berusia 60 tahun ini mengiyakan dialah Hayat. Keluarga Hayat dikenal ramah dengan tetangga sekitarnya.
"Dia kan pendatang. Saya tanya mau bikin kartu tanda penduduk tidak, tapi mereka tidak mau karena sudah punya dengan alamat di Losari," ujarnya ketika ditemui di depan warung bakso milik Daud dan Hindun, Selasa (27/9/2011).
Uni menambahkan, Surip sebelum kejadian bom di Mapolres Cirebon Kota, sering membantu kedua orang tuanya berjualan bakso. Namun, dia sudah tidak pernah terlihat lagi pascaperistiwa bom tersebut.
"Surip pernah punya masalah dengan jemaah masjid Al Chairiyah karena mengambil kaca yang ada di masjid. Dia melarang ada kaca. Tapi begitu diminta warga, Surip akhirnya mengembalikannya lagi," ujar Uni.
Dari pantauan Tribun, warung Bakso Idaman yang terletak di RT 06/06, Kecamatan Pekalipan, Jalan Pandesan, Kota Cirebon, mulai tutup hari ini. Ketika diketuk pintu merah yang ada di warung ttersebut, tidak ada yang memberikan sahutan.