Bom Solo Bukan Alasan Segera Sahkan RUU Inteligen
Peristiwa bom Solo yang menggemparkan baru-baru ini bukanlah alasan kuat untuk kembali mendesak pengesahan RUU Inteligen.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa bom Solo yang menggemparkan baru-baru ini bukanlah alasan kuat untuk kembali mendesak pengesahan RUU Inteligen. Hal tersebut disampaikan Setara Institut dalam jumpa pers di Kantornya yang terletak di Bendungan Hillir, Jakarta Pusat, Rabu (28/9/2011).
"Ini bukanlah suatu alasan agar RUU Inteligen segera disahkan. Masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam menggarap RUU ini," ujar Ketua Setara Institut, Hendardi.
Sejauh ini, Setara menilai masih banyak kekurangan yang harus dirombak. Beberapa poin yang harus diperbaiki yakni, kewenangan penyadapan, kewenangan untuk melakukan pemeriksaan intensif, pengaturan tentang rehabilitasi, restitusi dan kompensasi
Kemudian soal komite etik, komisi pengawas dan akuntabilitas kinerja, keanggotaan Intelijen harus diperjelas dan pengklasifikasian jenis kerahasiaan informasi intelijen.
Menurut Setara, kinerja intelijen di berbagai institusi keamanan sesungguhnya sudah cukup memiliki landasan hukum untuk melakukan pekerjaan.
Yang menjadi persoalan adalah, profesionalisme yang minim anggota intelijen, atau bahkan adanya 'kesengajaan' yang mengabaikan atas berbagai ancaman yang segera menjadi kenyataan.