Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akhir Pekan, Seluruh Korban Bom Bisa Pulang dari Rumah Sakit

Direktur Rumah Sakit Dr Oen Solo, Willy Handoko Wijaya lega melihat perkembangan pasien korban bom bunuh diri

Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in Akhir Pekan, Seluruh Korban Bom Bisa Pulang dari Rumah Sakit
/TRIBUN JOGYA/Ade Rizal
Wakil Presiden periode 2004 2009, yang kini Ketua Palang Merah Indoensia (PMI) Jusuf Kalla mengunjungi korban serangan bom bunuh diri di GBIS Kepunton yang dirawat di Rumah Sakit dr Oen Kandang Sapi, Solo. Rabu (29/9/2011) JK membesuk korban bom usai menjadi pembicara dalam Konferensi Parlemen Asia di The Sunan Hotel Solo. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ade Rizal

TRIBUNNEWS.COM, SOLO -  Direktur Rumah Sakit Dr Oen Solo, Willy Handoko Wijaya lega melihat perkembangan pasien korban bom bunuh diri di Gereja Kepunton. Ia memprediksikan,  seluruh pasien sudah bisa meninggalkan rumah sakit untuk menjalani rawat jalan pada akhir pekan ini.

"Perkembangan pasien sangat baik, diupayakan pada akhir Minggu ini seluruh korban sudah bisa pulang," terang Willy kepada Tribun Jogja, Kamis (29/09/2011).

Willy menambahkan, hari ini dua pasien yakni Gan Sien Gwan, Olivia Putri dinyatakan telah membaik dan diperbolehkan pulang. "Tapi tetap dalam pengawasan kita dan wajib menjalani kontrol rutin ke rumah sakit," terangnya.

Sehingga, sampai saat ini terdapat lima pasien korban bom yang telah selesai menjalani rawat inap. Sebelumnya tiga pasien juga diperbolehkan pulang yakni Ferdianta Sembiring, Belarmin Boris dan Noviawati.

Perkembangan lain, sejak Kamis para pasien yang mengalami trauma psikologis mulai mendapat pendampingan psikolog dari tim dokter. Tiga orang yang memerlukan perawatan psikologis yakni, Septi Roida, Ferriana dan Restiono. "Pendampingan psikolog memang baru kita lakukan setelah kondisi fisik pasien pulih. Untuk awalan kita memang berkonsentrasi pada pemulihan fisik terlebih dahulu," urainya.

Willy menjelaskan, ketiga korban terindikasi mengalami goncangan psikologis sejak hari pertama menjalani perawatan di RS dr Oen. "Karena pada hari pertama mereka mereka nampak gelisah dan tidak tenang," lanjutnya. Selain mendapat pendampingan dari psikolog, para pasien juga akan didampingi pemuka agama dari GBIS Kepunton.

Berita Rekomendasi

Selain itu, tim dokter juga mencatat terdapat 14 pasien yang mengalami trauma akustik berupa kerusakan pada gendang telinga.

Sementara itu, mengenai pembiayaan pengobatan pasien, Willy membenarkan bahwa Kementerian Kesehatan akan membiayai seluruh kebutuhan pasien dengan ketentuan standar kelas tiga.

"Jika ada pasien yang menggunakan layanan di atas kelas tiga akan ditanggung oleh Yayasan dr Oen," terangnya.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Joko Widodo menyatakan kesanggupan Pemkot Solo menutup kekurangan biaya perawatan pasien yang dirawat di atas kelas tiga. Namun Yayasan dr Oen memutuskan tidak akan mengajukan klaim kelebihan pembiayaan pasien tersebut kepada Pemkot Solo.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas