Gayus Lumbuun Janji Tak Bela Kader PDI-P Bermasalah
hakim agung, Topane Gayus Lumbuun mengaku tak akan pandang bulu menangani perkara di Mahkamah Agung (MA).
Penulis: Y Gustaman
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lolos sebagai hakim agung, Topane Gayus Lumbuun mengaku tak akan pandang bulu menangani perkara di Mahkamah Agung (MA). Tak terkecuali jika ada kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang bermasalah.
"Tentu nanti saya akan independen, saya akan netral, dan objektif. Artinya saya tidak boleh membela teman-teman se-partai," ujar Gayus saat dihubungi wartawan lewat sambungan telepon, tak lama ia dinyatakan lolos sebagai hakim agung di Jakarta, Kamis (29/9/2011).
Gayus mengaku akan segera mundur sebagai politisi di DPR setelah mendapat pemberitahuan resmi dari DPR. Ia mengaku, jauh sebelum menyalonkan sudah memberitahu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri tentang konsep-konsepnya sebagai hakim agung.
Kendati begitu, politisi yang akrab disebut professor itu melanjutkan, ia tak boleh pamer untuk memberatkan karena sebagai hakim harus tetap objektif dan independen. Selain itu, karena seorang hakim tak boleh melampaui hukum itu sendiri.
"Jadi hukum berlaku juga kepada saya sebagai hakim, dan juga kepada orang yang diperiksa dari kalangan manapun. Kalau boleh saya tambahkan, niat saya adalah mendukung blue print dan restra (rencana strategis) Mahkamah Agung 2011-2035," terangnya kemudian.
Dari enam yang lolos sebagai hakim agung, Gayus dapar 44 suara. Terbanyak pertama diraih Suhadi dengan 51 suara. Diikuti Nurul Elmiyah dan Andi Samsan Nganro 42 suara. Sedang posisi kelima Dudu Duswara Machmudin 34 suara. Terakhir H.M Hary Djatmiko dengan 28 suara. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.