Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Astaga, Pemeriksaan Internal Polri Belum Selesai

Polri menyatakan belum menyelesaikan investigasi internal atas terjadinya bom bunuh diri di gereja GBIS Kepunton Solo, Jawa Tengah.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Ade Mayasanto
zoom-in Astaga, Pemeriksaan Internal Polri Belum Selesai
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol.Anton Bahrul Alam (kanan), didampingi Kapusdokkes, Brigjen Pol.Musaddeq Ishaq, menunjukkan foto pelaku bom Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton Solo, di kantor Humas Mabes Polri Jakarta Selatan terkait identitas pelaku , Selasa (27/9/2011). Mabes Polri memastikan pelaku bom adalah Pino Damayanto alias Ahmad Yosepa Hayat, seorang buron pelaku peledakan bom di Cirebon beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri menyatakan belum menyelesaikan investigasi internal atas terjadinya bom bunuh diri di gereja GBIS Kepunton Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/9/2011) kemarin, sebagaimana permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Presiden meminta melakukan investigasi internal mengingat informasi intelejen tentang adanya ancaman bom di Solo itu telah sampai ke Polri, sebelum kejadian bom tersebut.  "Ini masih dilakukan pemeriksaan internal. Belum selesai, karena memang diurutkan satu persatu. Tunggu saja hasilnya," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen (Pol) Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Jumat  (30/9/2011).

Investigasi internal ini dilakukan untuk mengetahui jalan tidaknya sistem koordinasi keamanan.

Menurut Anton, sebenarnya jajaran Polri telah menindaklanjuti semua informasi yang diiberikan pihak intelejen. Namun, faktanya Ahmad Yosepa Hayat berhasil melakukan aksi bom bunuh diri di tempat ibadah tersebut.

Hal itu terjadi, karena polisi juga manusia yang mempunyai keterbatasan. "Yang jelas, semua informasi itu ditindaklanjuti. Hanya bagaimana bisa terjadi ledakan itu, kan manusia serba (ada/ed) keterbatasan. Ini jadi satu evaluasi kami untuk saat ini," ucapnya.

Terlepas dari evaluasi internal tersebut, Polri masih melakukan pengembangan kasus dan perburuan terhadap enam rekan Hayat yang diduga membantu. Namun, hingga lima setelah kejadian, belum seorang pelaku pun tertangkap.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas