Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPR sepertinya sudah mendengar bocoran hasil audit forensik Badan Pemeriksa Keuangan(BPK). Wakil Ketua DPR, Pramono Anung menyebut pihaknya menunggu laporan resmi guna memutuskan terkait kabar Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Mulya diduga menerima aliran dana Bank Century sebesar Rp 1 miliar dari Robert Tantular.

"Kita harus menunggu hasil audit forensik BPK. Mudah-mudahan hasil audit forensik ini sudah bisa diserahkan ke DPR. Walaupun kita sudah dengar dari auditor BPK yang memeriksa (kasus century) itu, tapi karena ini belum bersifat resmi, maka belum bisa digunakan sebagai acuan untuk mengambil keputusan. Jadi mari kita tunggu hasil audit forensik itu," ujar Pramono, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/10/2011).

Apabila benar Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Mulya diduga menerima aliran dana Bank Century sebesar Rp 1 Milliar yang bersangkutan harus bertanggung jawab apa yang sudah ia lakukan tersebut.

"Katakanlah nanti benar ada Budi Mulya menerima satu miliar dari Robert Tantular karena penyalahgunaan kekuasaan, maka yang bersangkutan harus bertanggung jawab terhadap apa yang dia lakukan," ujar Pramono Anung.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Keuangan DPR, Harry Azhar Aziz menyatakan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya bisa menerima sanksi berat jika terbukti melakukan pelanggaran. Dalam hasil audit forensik BPK ditemukan adanya aliran dana Bank Century sebesar Rp 1 milliar dari pemilik Bank Century, Robert Tantular.

Dalam siaran persnya Budi Mulya mengaku telah menerima dana dari Robert Tantular. Namun uang tersebut terkait dengan pinjam meminjam.