Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DPR: Waspadai Pelibatan TNI Digiring ke Isu Pelanggaran HAM

Dikatakan, penanganan masalah keamanan di Papua tetap harus mengedepankan penanganan oleh aparat kepolisian

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Yudie Thirzano
zoom-in DPR: Waspadai Pelibatan TNI Digiring ke Isu Pelanggaran HAM
Tribunnews.com/Abdul Qodir
Pembukaan dan gelar pasukan latihan bersama kesigapan dan ketanggapan TNI/Polri dalam penanggulangan teror di lapangan upacara Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (25/10/2011) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I (membidangi masalah pertahanan dan hubungan luar negeri) DPR, Mahfudz Siddiq (PKS) menegaskan, kekuatan separatis di Papua tidak besar secara jumlah dan persenjataan.

Kekuatan separatis di Papua, tak sebesar dengan gerakan Aceh Merdeka di Aceh sebelumnya. "Tidak seperti kasus GAM dulu. Sehingga, pendekatan represif keamanan harus seminimal mungkin. Akan tetapi, kekuatan separatis Papua justru pada sisi potensi internasionalisasi masalah. Ada problem historis politis dalam penanganan Papua ini," ujar Mahfudz Siddiq, Rabu (26/10/2011).

Dikatakan, penanganan masalah keamanan di Papua tetap harus mengedepankan penanganan oleh aparat kepolisian. TNI, sesuai asas perbantuan diturunkan dalam situasi yang sulit ditangani polisi.

Hal ini penting, lanjut Mahfudz, karena bisa jadi, ada pihak-pihak yang ingin pancing TNI turun-tangan dalam skala lebih besar sehingga bisa dimunculkan isu pelanggaran HAM dan isu ini dibawa ke ranah internasional.

"Untuk masalah separatisme, BIN dan BAIS harus perrkuat operasinya terutama kontra-intelijen dan penggalangan terhadap anasir separatis. Kekuatan TNI saat ini harus difokuskan pada penjagaan wilayah-wilayah perbatasan negara yang rawan sebagai jalur akses dan infiltrasi anasir separatis," ujarnya.

Sementara pemerintah pusat dan daerah di Papua, lanjutnya lagi, harus terus konsentrasi efektifkan program pembangunan ekonomi dan kesra dalam frame otonomi khusus (otsus).

Ditegaskan, TNI selama ini terlibat dalam penjagaan perbatasan, instalasi vital seperti bandara dan membantu polisi untuk pengamanan, khususnya di daerah rawan kejahatan bersenjata.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas