Anggota Polri Lemah di Hutan Papua
Polri memberikan sejumlah alasan sehingga para pelaku penembakan di Papua belum seorang pun berhasil ditangkap, di antaranya medan
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri memberikan sejumlah alasan sehingga para pelaku penembakan di Papua belum seorang pun berhasil ditangkap, di antaranya medan sangat sulit.
Demikian disampaikan Kadiv Humas Polri, Irjen (Pol) Saud Usman Nasution, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/11/2011).
Menurut Saud, kawasan Papua dengan lebatnya hutan, dataran tinggi nan terjal, cuaca yang dingin, terbilang sulit bagi anggota Polri untuk mengejar pelaku penembakan yang terjadi selama dua bulan terakhir.
Di sisi lain, Polri mengakui kelemahan anggotanya dan mengakui keunggulan lawan, di mana para pelaku lebih menguasai medan dan mereka menembak dengan strategi bergerilya ataupun hit and run.
"Mereka ini menembak dari tempat-tempat tertentu yang kalau kami kejar, pasti menghilang. Dan mereka sudah sangat tahu persis medannya itu. Sedangkan kami sendiri, petugas keamanan itu tidak hafal medan di situ," akunya.
Selain medan, lebih dari 300 anggota Brimob yang disebar di tanah Papua, juga terkendala kemampuan transportasi. "Kalau kami dengan kendaraan itu sudah sedemikian sulit, tapi mereka dengan berjalan kaki dan berlari itu sudah sedemikian kuat. Fisik mereka kuat," ujarnya.
Saud yang mengaku lama bertugas di Papua tak mengelak jika alasan-alasan itu membuat anggota Polri tidak mungkin bisa menangkap kelompok bersenjata di Papua tersebut. "Iya, kami tergantung kondisi lapangan. Bilamana bisa ditemukan barang bukti dan pelakunya, enggak ada masalah. Tapi, untuk saat ini masih sulit, karena kondisi medan itu yang membuat kami sangat sulit," katanya.