Hakim Syarifuddin Bantah Bicarakan Pemberian Rp 250 juta
Hakim Syarifuddin Umar membantah pernah membicarakan penyerahan uang sebesar Rp 250 juta dengan Kurator Puguh Wirawan.
Penulis: Vanroy Pakpahan
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com vanroy Pakpahan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hakim pengawas kepailitan non aktif pengadilan Negeri Jakarta Pusat Syarifuddin Umar membantah pernah membicarakan penyerahan uang sebesar Rp 250 juta dengan Kurator Puguh Wirawan.
"Tidak benar pernah membicarakan kepada terdakwa mengenai suap sebesar Rp 250 juta seperti yang disampaikan," katanya di Pengadilan Tipikor, Selasa (22/11/2011).
Selebihnya, Syarifuddin membenarkan kesaksian dari Puguh dan tak menyatakan keberatan atas kesaksian itu. Dalam kesaksiannya, Puguh mengaku telah memberikan uang Rp 250 juta kepada Syarifuddin. Menurut Puguh, uang itu diberikannya atas dasar persaudaraan. Sebelum memberikannya, Puguh mengaku memang sempat menjanjikannya.
"Saya menganggap kegembiraan saya saja karena saya mendapat pekerjaan yang sangat complicated tapi saya bisa menyelesaikan. Itu hanya bentuk kegembiraan saya karena sudah menyelesaikan kasus rumit," ujar Puguh dalam kesaksiannya di Pengadilan Tipikor.
Dia menampik pemberian itu untuk merubah status tanah yang menjadi sengketa dari boedel pailit menjadi non boedel pailit.
Selain Syarifuddin, lanjut Puguh, ia juga memberikan uang kepada kuasa hukum buruh dari tanah yang menjadi obyek sengketa. "Kuasa hukum buruh minta, kapan saya kasih ucapan terima kasih," ucapnya.
Dalam kesaksiannya, Puguh juga mengaku hubungannya dengan Syarifuddin sangat dekat. Menurut Puguh, saking dekatnya, Syarifuddin memangginya adik. Puguh mengaku beberapa kali bertemu dengan Syarifuddin. Namun pertemuan diantara keduanya tidak dalam koridor pekerjaan.
"Beliau (Syarifuddin) memanggil saya adik, soal budel dan non budel saya berseberangan, namun saya bergembira, saya pernah mengucap, pak doain ketika saya dapat fee saya akan membagi kepada bapak," ujarnya.
Puguh pun mengaku kerap latihan menembak bersama dengan Syarifuddin. Saking akrabnya, lanjut Puguh, saat menerima kedatangannya di malam pemberian uang, Syarifuddin hanya mengenakan pakaian seadanya. Syarifuddin pun cuek menerima Puguh meskipun saat itu dirinya sedang dipijat.
"Ketika saya datang ke rumahnya, beliau cuma pakai boxer karena sedang dipijat. Itu contoh kedekatan kami," ucapnya.