Jaksa Terima Suap? Ini Analisis Jaksa Agung
Jaksa Agung, Basrief Arief, menganalisis kenapa Jaksa menerima suap. Ini sebagai tanggapan atas kasus tertangkapnya Jaksa oleh KPK
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
![Jaksa Terima Suap? Ini Analisis Jaksa Agung](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/JAKSA-AGUNG-BARU-DILANTIK-BASRIEF-ARIEF.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Agung, Basrief Arief, mengakui pengawasan atas kinerja jajarannya belum maksimal, meski banyak jenis pengawasan yang dilakukan terhadap aparatur Jaksa, secara internal maupun eksternal.
Pengakuan jaksa Agung itu menanggapi tertangkap tangganya, Jaksa S, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa hari yang lalu atas dugaan menerima suap.
"Cukup banyak pengawasan, tapi banyak yang harus disempurnakan," ujar Basrief dalam acara, seminar peran Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dalam meningkatkan kinerja kejaksaan, Hotel Le Merdien, Jakarta, (23/11/2011).
Menurutnya, dalam kasus Jaksa S, hal itu terjadi karena jaksa tersebut belum merasakan pentingnya membangun kejaksaan menjadi instansi yang lebih baik.
"Oknum masih belum merasakan pentingnya membangun kejaksaan lebih baik ke depan," katanya.
Untuk itu ke depan, menurut Basrief, peristiwa tertangkap tangganya Jaksa S, oleh KPK, dijadikan momentum untuk memperbaiki institusi kejaksaan.
"Ini betul-betul momen sangat penting untuk gali agar kontribusi kejaksaan lebih lagi," ucapnya.
KPK pada hari Senin (21/11/2011), kemarin menangkap Kepala Sub Bagian Pembinaan Kejaksaan Negeri, Cibinong, Jawa Barat berinisial "S", atas dugaan penerimaan suap.
Dalam penagkapan tersebut KPK juga mengamankan uang tunai senilai Rp 100 juta, yang diduga merupakan uang suap. Suap diduga terkait perkara yang ditangani oleh jaksa tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.