Sutan Bhatoegana Bantah Terlibat Proyek Solar Home System
DPP Partai Demokrat Bidang Ekuin, Sutan Bhatoegana membantah terlibat dalam kasus korupsi proyek pengadaan dan pemasangan SHS
Editor: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Ekuin, Sutan Bhatoegana membantah terlibat dalam kasus korupsi proyek pengadaan dan pemasangan Solar Home System (SHS) Kementerian ESDM tahun 2009.
"Saya ini hanya ingin membongkar yang tidak benar. Kok malah saya yang dituduh, bagaimana ini?" ujar Sutan kepada Tribunnews.com, Jumat (25/11/2011).
Menurut Sutan ketika dirinya di DPR, ada salah seorang stafnya bernama Irianto mengenalkan kepada dirinya dua orang. Mereka mengaku perusahaannya didiskualifikasi secara tidak fair dalam tender itu dan mengamcam akan melaporkan Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Kementerian ESDM ke KPK.
Namun untuk menyelesaikan masalah, Sutan pun kemudian menelepon Dirjen LPE Jacob Purnomo. Jacob pun segera meminta Sutan membawa dua orang yang mengaku sebagai bos pemilik dua perusahaan yang didiskualifikasi dalam tender itu.
"Tapi itu sudah lama, saya lupa nama-namanya. Karena baru ketemu hari itu, dan langsung saya bawa ke Dirjen," jelasnya.
Saat bertemu Dirjen dua orang itupun langsung dipertemukan dengan pihak yang menangani tender. Dan ternyata dua perusahaan itu memang layak ikut tender. "Tetapi kemudian karena sudah ada pemenang tender, Dirjen usul supaya proyek itu dibagi rata saja," kata Sutan.
Dua minggu kemudian lanjut Sutan, salah seorang dari bos perusahaan yang didiskualifikasi itu kembali menelpon Sutan. Mereka mengaku kesepakatan yang disepakati di hadapan Dirjen LPE tidak dilaksanakan oleh anak buahnya. "Katanya mereka ingkar janji, mereka tidak diikutsertakan dalam proyek. Mereka mengacam lagi akan melaporkan ke KPK," terang Sutan.
Sutan akhirnya kembali menelepon Dirjen LPE yang menjelaskan keberatan dua pemilik perusahaan itu. Namun Dirjen LPE mengaku tidak takut dengan ancaman akan dilaporkan ke KPK karena merasa apa yang dilakukan anak buahnya sudah benar.
"Saya telepon balik dua orang itu, silakan kalau mau lapor KPK. Dirjen LPE dan anak buahnya merasa sudah benar," jelas anggota Komisi VII yang membidangi energi ini.
"Lalu di mana saya salahnya? Saya cuma tidak ingin kasus tender ini tidak transparan, makanya saya bantu selesaikan. Kok malah saya yang dibawa-bawa," pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) nama Sutan disebut-sebut terlibat dalam proyek PLTS. Selain Sutan ada nama mantan aksa Agung Muda Intelijen (Jamintel), Wisnu Subroto.