Suluruh Moda Transportasi Siap Hadapi Natal dan Tahun Baru
Mengantisipasi Natal 2011 dan Tahun Baru 2012, pemerintah telah melakukan sejumlah langkah untuk kelancaran transportasi
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengantisipasi Natal 2011 dan Tahun Baru 2012, pemerintah telah melakukan sejumlah langkah untuk kelancaran transportasi sejak awal Desember lalu. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan menjelaskan transportasi seluruh moda sudah siap untuk membantu masyarakat bepergian baik menggunakan angkutan darat, laut, udara, maupun kereta api.
"Kami sudah menyiapkan lokasi-lokasi prioritas yang akan mendapatkan perhatian lebih selain pemantauan secara umum," ujar Bambang dalam Presbackground Rencana Angkutan Natal 2011 dan Tahun Baru 2012 di Jakarta, Kamis (22/12/2011).
Untuk angkutan darat, lokasi yang perlu perhatian khusus lantaran kerap terjadii masalah percaloan, iketerlambatan bus, penumpukan penumpang, dan tarif yang dipermankan diantaranya terminal Pulogadung, Kalideres, Kampung Rambutan, Lebak Bulus (DKI Jakarta), Merak (Banten), Purbaya (Jatim), Lewipanjang (Jabar), Terboyo (Jateng), Giwangan (DIY), Ubung (Bali), dan terminal Rajabasa (Lampung).
Untuk angkutan darat, selain di terminal-terminal keberangkatan, berkoordinasi dengan instansi terkait, perlu juga antisipasi kemacetan dan gangguan lalu lintas pada daerah rawan kemacetan dan tempat-tempat pariwisata.
Sementara untuk angkutan laut yang pemantauannya dilaksanakan sejak 8 Desember lalu hingga 18 Januari mendatang di 52 pelabuhan, ada beberapa lokasi yang perlu perhatian khusus berdasarkan analisa dan evaluasi pada pelaksanaan angkutan yang sama tahun lalu yakni pelabuhan Batam, Belawan, Makasar, Bitung, Ternate, Bau Bau, Tual, Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Ambon.
"Khusus untuk angkutan laut, sudah dikirimkan telegram kepada seluruh Kepala Kantor Syahbandar/Otoritas Pelabuhan/Adpel/UPP/Kanpel tentang persiapan penyelengggaraan angkutan Natal 2010 dan Tahun Baru 2012," ujar Bambang.
Dari sisi angkutan udara, diuraikan Bambang, jumlah penumpang diprediksi akan lebih banyak yang menggunakan pesawat udara untuk bepergian, puncak mudik sebelum Natal 24 Desember dan sebelum tahun baru pada 31 Desember dengan puncak arus balik 2 Januari 2012 mendatang.
Sebanyak 23 Bandara dalam negeri akan dilakukan pemantauan dan empat angkutan udara luar negeri diantaranya Soekarno Hata (Jakarta), Juanda (Surabaya), Polonia (Medan), dan Ngurahrai (Bali). "Angkutan udara masih favorit bagi masyarakat yang akan mudik dan berlibur," imbuh Bambang.
Untuk angkutan kereta api, disebutkan Bambang, disiapkan empat kereta tambahan yakni Argo Lawu Solo-Gambir, Cirebon Ekspres Cirebon-Jakarta, Argo Parahyangan Bandung-Gambir, dan Sancaka Yogya-Sgu.
"Kereta api akan mengoptimalkan seluruh tenaga pengamanan, meningkatkan koordinasi dengan aparat keamanan setempat, dan pengawasan atas pelaksananan dan kesiapan petugas selama angkutan Natal 2011 dan Tahun Baru 2012," kata Bambang.
Untuk angkutan penyeberangan, menurut Bambang, yang akan dipantau lebih seksama adalah Pelabuhan Merak-Bakauheni, lintas Ketapang-Gilimanuk, dan Lintas Padangbai-Lembar.