Timwas Century Serang Tiga Auditor Forensik BPK
Audit investigasi BPK dinilai jauh lebih dahsyat ketimbang audit forensik. Timwas pun menyerang auditor forensik BPK
Penulis: Y Gustaman
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inisiator Hak Angket dan anggota Tim Pengawas Bank Century Bambang Soesatyo sudah menduga hasil laporan Badan Pemeriksa Keuangan tentang audit forensik jauh panggang dari api. Dan BPK sudah memosisikan diri dalam laporan itu dengan rasa tidak percaya diri.
"Dari judul laporan BPK sudah tampak kurang percaya diri. BPK menulis Laporan Audit Investigasi Lanjutan dan bukan Laporan Audit Forensik. Ini saja sudah sesuatu yang berbeda," ujar Bambang kepada Tribunnews.com di Jakarta, Minggu (25/12/2011).
Bambang menduga ketidakpercayaan BPK dalam hasil laporannya karena tiga orang penanggungjawab tim yakni I Nyoman Wara, Novy Gregory Antonius dan Harry Purwaka, yang tidak mempunyai kualifikasi sebagai auditor forensik karena tidak bersertifikasi CFE.
Audit investigasi BPK, kata Bambang, justru lebih dahsyat dibanding dengan hasil audit yang disampaikan ke pimpinan DPR belum lama ini. Karena saat audit investigasi lalu, BPK masih dipimpin Anwasr Nasution. Informasi itu didapat Bambang dari internal BPK.
"Pasca-Anwar lengser, BPK mulai menunjukan gelagat perubahan sikap. Ada indikasi bahwa pimpinan BPK yang sekarang berada dalam tekanan. Faktor inilah yang diduga kuat mereduksi hasil audit forensik," tambah politisi Golkar itu.
"Kami di DPR tentu tidak akan tinggal diam kendati ada juga politisi di DPR tanpa malu-malu menggalang 'pengaburan' atas tindak kejahatan dalam proses bailout Bank Century yang diduga merugikan keuangan negara Rp.6,7 triliun," pungkasnya.