Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Langkah Kreatif KPK Jika Nunun Tak Mau Bicara

Anggota Komisi III DPR, Nudirman Munir mendukung KPK agar dapat menuntaskan kasus cek pelawat dengan cara yang lebih kreatif.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Langkah Kreatif KPK Jika Nunun Tak Mau Bicara
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Tersangka kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia 2004, Nunun Nurbaeti (berkerudung), menjalani pemeriksaan keduanya di kantor KPK, Jakarta, Selasa (27/12/2011). Nunun ditangkap di Thailand setelah buron sekitar 8 bulan. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Nudirman Munir mendukung KPK agar dapat menuntaskan kasus cek pelawat dengan cara yang lebih kreatif. Munir menyarankan agar KPK bisa memakai cara-cara lain jika Nunun tidak berkenan membeberkan secara gamblang kasus yang menyeretnya.

"Kalau Nunun tidak bicara, kan bisa di usut dari BII saja. Cek saja ke BII untuk melacak anggaran travel cek itu kemana dan ke siapa saja mengalirnya," ujar Munir saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (29/12/2011).

Seperti diketahui, dalam persidangan, sejumlah mantan anggota DPR yang menjadi tersangka kasus ini, terungkap bahwa Nunun Nurbaeti memerintahkan rekan bisnisnya, Arie Malangjudo untuk membagikan 480 lembar cek pelawat senilai Rp 24 miliar yang disebar ke puluhan anggota DPR periode 1999-2004, pada hari pemilihan Deputi Gubernur Senior BI di DPR, 8 Juni 2004 sehingga Miranda Swaray Goeltom terpilih dalam pemilihan tersebut.

Cek itu dibeli PT First Mujur Plantation & Industry dari Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk dan dibayar melalui rekening perusahaan itu di Bank Artha Graha.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas