Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arie Malangjudo Yakin Cek Rp 24 Miliar Bukan Milik Nunun

Bekas anak buah Nunun Nurbaeti di PT Wahana Esa, Arie Malangjudo, merasa yakin cek pelawat (traveller cheque)

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Arie Malangjudo Yakin Cek Rp 24 Miliar Bukan Milik Nunun
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Tersangka kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia 2004, Nunun Nurbaeti (berkerudung), menjalani pemeriksaan keduanya di kantor KPK, Jakarta, Selasa (27/12/2011). Nunun ditangkap di Thailand setelah buron sekitar 8 bulan. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bekas anak buah Nunun Nurbaeti di PT Wahana Esa, Arie Malangjudo, merasa yakin cek pelawat (traveller cheque) senilai Rp 24 miliar yang ia bagikan ke empat perwakilan fraksi DPR 1999-2004 bukan milik Nunun. Sebab, saat itu kondisi keuangan perusahaan justru sedang kekurangan dan bahkan punya utang dengan pihak lain.

"Saat itu kami sedang punya utang, sedang bangun pabrik kelapa sawit di Riau. Kami dananya dana pinjaman, bangun pabrik saja sudah habis," kata Arie seusai diperiksa sebagai saksi untuk tersanga Nunun, di kantor KPK, Jakarta, Senin (9/1/2012).

Oleh penyidik, Arie mengaku ditanya kronologi serah terima empat amplop berisi berisi 480 cek pelawat kepada perwakilan empat fraksi DPR 1999-2004 saat pemilihan DGS BI pada 8 Juni 2004.

Arie mengaku dirinya hanya sebagai anak buah di perusahaan milik Nunun, PT Wahesa, yang diperintahkan oleh Nunun untuk menyerahkan keempat amplop tersebut kepada empat perwakilan fraksi saat itu, yakni Dudhie Makmun Murod (F PDI-P), Hamka Yandhu (F P Golkar), Endin Soefihara (F PPP), dan Udju Djhuhaeri (F TNI/Polri). Ia membantah pengakuan pihak Nunun, bahwa dirinya adalah mitra bisnisnya.

Arie mengaku tak tahu-menahu asal-usul cek tersebut kendati amplop berisi 480 cek plawat itu berasal dari Nunun.

Kata Arie, sebagai bawahan dirinya manut saja diperintahkan membagikan keempat amplop tersebut ke anggota dewan, tanpa ada curiga sedikitpun.

Ia mengaku mulanya tidak kenal dengan Miranda Swaray Goeltom, yakni orang yang terpilih sebagai DGS dalam pemilihan itu dan diduga karena cek yang ia bagikan. Namun, ia mengaku baru kenal setelah dikenalkan Nunun di ruang kerja Miranda di kantor BI.

Di ruangan itu, kata Arie, tampak sekali kedua wanita sosialita itu. Bahkan, Nunun bisa membawa serta cucunya.

"Pejabat negara dalam jam kerja bisa didatangi tamu dengan membawa bayi, buat saya, hmm...," kata Arie yang juga mengaku dicecar 20 pertanyaan penyidik dalam pemeriksaan kali ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas