TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajer Marketing PT Duta Graha Indah (DGI), Muhammad El Idris, mengatakan pemberian fee 2,5 persen dari Rp 191 miliar nilai proyek pembangunan Wisma Atlet kepada Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, belum terealisasi.

Demikian dikatakan Idris saat bersaksi dalam perkara yang sama untuk terdakwa mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (18/1/2012).

Dalam persidangan Idris memang mengaku memberikan telah menyerahkan uang tunai senilai Rp 400 juta kepada Kadis Pekerjaan Umum Sumatera Selatan (Sumsel) sekaligus Ketua Komite Pembangunan Wisma Atlet, Rizal Abdullah, sebagai success fee.

Namun, success fee 2,5 persen untuk Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, belum terealisasi. "(fee 2,5 persen kepada Gubernur Sumsel/red) belum terealisasi. Itu baru catatan saya," kata Idris menjawab cecaran pertanyaan kubu penasihat hukum Nazar.

Pengakuan Idris yang telah dipidana bersalah dalam kasus yang sama ini berbeda dengan kesaksian Rosa pada sidang Nazaruddin, Senin (16/1/2012).

Sebelumnya, Rosa mengatakan berdasarkan pengakuan Idris kepadanya, bahwa dia telah mencairkan jatah fee 2,5 persen nilai proyek Wisma Atlet tersebut.

Menurut Rosa, Idris mengatakan kepadanya, Alex Noerdin sudah meminta jatah fee tersebut lebih dulu kendati proyek itu tengah ditenderkan.