Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR dari Partai Demokrat Angelina Sondakh, langsung masuk ke dalam ruang kerja anggota Banggar dari PDI Perjuangan, I Wayan Koster, seusai sopir Permai Grup, Lutfi tuntaskan penyerahan uang Rp 5 miliar.

Demikian terungkap saat Lutfi memberikan kesaksian dalam persidangan terdakwa suap proyek Wisma Atlet Kemenpora, Muhammad Nazaruddin, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (27/1/2012) malam.

Lutfi Ardiansyah mengaku sebagai sopir Permai Grup yang dikhususkan menjadi sopir Wakil Direktur Keuangan Permai Grup, Yulianis.

Atas perintah Yulianis, pada 5 Mei 2010, Lutfi mengaku menyerahkan uang Rp 5 miliar untuk Koster di lantai 6 Gedung DPR, dalam dua kali penyerahan menggunakan kardus mesin printer dan rokok.

Penyerahakan pertama sebesar Rp 2 miliar dengan kardus printer, dilakukan pada pagi hari.

Sebelum diserahkannya uang Rp 2 miliar, Lutfie berkoordinasi terlebih dulu mengirim pesan ke Mindo Rosalina Manulang, Manajer Marketing di PT Anak Negeri yang juga anak perusahaan Permai Grup, soal tempat serah terimanya, yakni ruang kerja Koster di lantai 6 Gedung DPR.

Ia sempat ditanya satpam gedung terhadap isi di dalam kardus printernya yang dibawanya. Karena telah diarahkan Yulianis, Lutfi membohongi satpam itu dan mengaku mau mengantar printer ke Koster.

Sementara, uang Rp 3 miliar untuk Koster diserahkan Lutfi pada sore harinya juga melalui staf Koster.

Menurut Lutfi, seusai serah terima uang Rp 3 miliar pada sore hari itu, ia berpapasan dengan Angelina di lorong menuju ruang kerja Koster. "Ya, bertemu dengan Bu Angelina Sondakh di lorong," kata Lutfi menjawab pertanyaan jaksa Kadek Wiradana.

Lutfi mengaku mengetahui orang yang berpapasan dengannya adalah Angelina,-sapaan Angie, karena istri mendiang Adjie Massaid itu sebelumnya seorang artis terkenal. "Karena saya sering lihat dia di TV, dia juara Putri Indonesia juga," kata Lutfi.

"Ke mana arah jalan Angelina?," tanya jaksa Kadek.

Lutfi menjawab, "(Angie berjalan/red) ke ruang yang saya keluar tadi," jawab Lutfi.

Saat bersaksi pada persidangan Nazaruddin sebelumnya, Rosa Manulang dan Yulianis juga telah mengakui soal adanya aliran dana Rp 5 miliar itu. Uang itu ditujukan untuk Koster dan anggota Banggar dari Partai Demokrat, Angelina Sondakh.

Bahkan, Rosalina mengatakan total Rp 10 miliar dikirimkan untuk kedua anggota Banggar itu untuk meloloskan proyek Wisma Atlet SEA Games yang masih dibahas Banggar.