Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGSBI), Miranda Swaray Goeltom mengaku telah melakukan pertemuan dengan anggota DPR sebelum pemilihan dirinya sebagai DGSBI tahun 2004.

Namun, pertemuan tersebut, kata Miranda hanya ingin meyakinkan para Anggota DPR agar tidak menanyakan masalah pribadi atau keluarganya.

"Apabila mereka ingin menanyakan masalah pribadi, lebih baik saya tidak ikut fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan)," terang Miranda saat bersaksi untuk terdakwa suap cek pelawat, Nunun Nurbaeti di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/4/2012).

Sebelumnya, Miranda mengungkapkan kecewa terhadap anggota Komisi IX DPR saat mencalonkan diri sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (DGBI). Kekecewaanya disebutkan lantaran pihak DPR kerap menanyakan masalah keluarga saat uji fit and profer test saat itu. Padahal, dirinya mengaku yakin memiliki kapasitas yang baik utuk menjadi DGBI.

"Karena saya yakin saya terpilih karena saya punya kapasitas, kapabilitas dan lain-lain," tegas Miranda.

Oleh karena itu, keinginannya bertemu anggota DPR saat mencalonkan DGSBI, ungkapnya selain agar tidak ditanya masalah pribadi, juga ingin menjalin hubungan dengan para legislator.

"Saya berkepentingan apabila saya terpilih ingin mengetahui apa keinginan mereka sebagai anggota DPR karena kapasitas saya sebagai DGS BI. Saya juga berkepentingan untuk mengenal mereka karena jika saya terpilih, anggota DPR adalah mitra," terangnya.

Saat disinggung siapa Anggota DPR yang ditemuinya, Miranda mengatakan sempat melakukan pertenuan dengan Udju Djuhaeri dari Fraksi PDIP di di Bimasena (Hotel Dharmawangsa) dan Darsup Yusuf (Fraksi TNI Polri) di DPR.

Selain dua anggota TNI/Polri itu, Miranda mengaku bertemu dengan sejumlah anggota Fraksi PDIP. "Panda Nababan, Dudie Makmum Murod. (Agus Condro) saya tidak ingat," tambahnya.