TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi Demokrat di DPR RI ingin merangkul Fraksi Gerindra.  Sekretaris Fraksi Gerindra DPR RI Edhy Prabowo mengakui pihaknya telah ditawari oleh Demokrat sebuah draf kerjasama dengan koalisi khusus di DPR.

Didalam draf itu Gerindra diajak bareng koalisi melanjutkan dukungan kepada pemerintahan SBY-Boediono dalam dua tahun waktu tersisa sebelum Pemilu 2014.

Edhy menyebut itu bukan kontrak koalisi parpol pendukung pemerintah. "Yah semacam draf kerjasama fraksi di parlemen," kata dia, Kamis (12/4/2012). 

Menurut dia Fraksi Gerindra di DPR belum menandatangani draf itu sebab harus dikomunikasikan dulu dengan DPP Demokrat. Selain itu harus dibicarakan dulu dengan Dewan Pembina Partai Demokrat Prabowo Subianto.

"Sekali lagi itu bukan kontrak koalisi hanya memperkuat kebersamaan di parlemen saja," ujarnya.

Dalam rapat paripurna DPR RI tentang RUU Pemilu di gedung DPR sore tadi, Gerindra dan Hanura satu suara dengan Demokrat dan partai politik koalisi lainnya soal  konversi suara dalam RUU Pemilu.

Hanya Golkar anggota koalisi yang  ngotot konversi suara menggunakan metode divisor dengan varian webster habis di dapil.  Golkar  bergabung dengan PDIP memperjuangkan opsi ini akhirnya mentah oleh opsi yang menyebut konversi suara habis di daerah pemilihan atau dapil dengan metode kuota murni. 

Dalam rapat itu, Anggota DPR dari Demokrat Ruhut Sitompul menyebut Gerindra dan Hanura sebagai sahabat baru Demokrat.