Ari Malangjudo Kenal Indah Pramurti
Mantan Direktur PT Wahana Esa Sejati, Ahmad Hakim Safari alias Ari Malangjudo merampungkan pemeriksaan penyidik Komisi
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur PT Wahana Esa Sejati, Ahmad Hakim Safari alias Ari Malangjudo merampungkan pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Senin, (23/4/2012) sore.
Ari diperiksa sebagai saksi terkait penyelidikan kasus Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 dengan tersangka Miranda Swaray Goeltom.
Seusai menjalani pemeriksaan hampir 5 jam, mantan anak buah Nunun Nurbaeti itu mengungkapkan pengetahuannya tentang Indah Pramurti. Sosok perempuan yang kerap didengungkan di dalam persidangan sebagai pihak yang mengambil 480 lembar cek pelawat untuk anggota DPR RI tahun 1999-2004 lalu itu.
Dikatakan Ari, Indah Pramurti merupakan pegawai HRD diperusahaan milik Nunun, PT Wahana Esa Sembada.
"Kalo ngga salah HRD-nya ibu Nunun," kata Arie usai menjalani pemeriksaan sekitar pukul 15.10 WIB, di gedung KPK, Jakarta.
Kendati demikian, Ari mengaku tak mengetahui peran Indah dalam kasus tersebut.
Terkait pemeriksaan hari ini, Ari dimintai keterangan seputar perkenalan dirinya dengan tersangka Miranda Swaray Goeltom yang kala itu menjabat Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indoesia (BI). Ari pun mengaku tak dimintai keterangan seputar penyerahan 480 lembar cek pelawat cek pelawat sebesar Rp 24 miliar dari Bank Artha Graha ke anggota DPR RI.
Untuk diketahui, sosok perempuan bernama Indah ini pertama kali diungkap oleh Cash Officer Bank Artha Graha cabang Sudirman, Tutur pada sidang cek pelawat sebelumnya. Dikatakan Tutur, Indah tidak menyertakan identitas diri saat mengambil 480 lembar cek pelawat.
Sementara, Ari Malangjudo adalah anak buah Nunun Nurbaetie, tersangka suap cek pelawat lainnya. Nunun disebut-sebut meminta bantuan Arie Malangjudo memberi ratusan cek bernilai Rp 24 ke Fraksi PDI- Perjuangan (Dudhie Makmun Murod), Fraksi PPP (Endien Soefihara), Fraksi Golkar (Hamka Yandhu), dan Fraksi TNI/Polri (Udju Djuhaerie) untuk memenangkan Miranda Gultom sebagai DGS Bank Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.