Tim Rusia Tertahan di Puncak Salak Satu karena Hujan
Hujan deras yang mengguyur Gunung Salak sore ini membuat warga Rusia yang menyusuri Tebing Manik menjadi
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Hujan deras yang mengguyur Gunung Salak sore ini membuat warga Rusia yang menyusuri Tebing Manik menjadi terhambat dan diperintahkan untuk bertahan di Puncak Salak Satu atau Puncak Manik.
Menurut Danrem 061 Surya Kencana Kolonel (Inf) Anton Mukti Putranto di Cipelang, Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/5/2012), tim Rusia saat ini masih ada di atas bersama Kopaskhas dan Kopassus.
"Karena kondisi hujan deras, kita hentikan kegiatan mereka untuk turun ke lembah karena saya tidak mau ambil risiko tercemar karena ketidakmaksimalan persiapan kita," ucap Putranto.
Ia meminta, supaya tim Rusia yang didampingi Kopaskhas dan Kopassus untuk bertahan di Puncak Manik, karena tidak mungkin mengirimkan helikopter ke tempat yang awalnya dijadikan titik evakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100.
"Tadi pukul 14.00 WIB, saya perintahkan untuk menghentikan kegiatannya dan tidak boleh ke mana-mana karena hujan deras," ucapnya.
Menurut Putranto, tim dari Rusia sesuai permintaan diberikan waktu tiga hari untuk melakukan pencarian kotak hitam Flight Data Record (FDR), sehingga beberpa personel masih bertahan di Gunung Salak untuk mendampingi mereka.
"Sesuai permintaan mereka hanya tiga hari, jadi dalam dua hari ini saya tetap stanby di sini dan saya siap membantu mereka dan menerima mereka dengan baik dan kita siap fasilitasi," ungkapnya.
Evakuasi yang dilakukan anggota Tim SAR gabungan saat ini sudah ditutup, dan pencarian saat ini diserahkan kepada pemegang kewilayahan dalam hal ini Danrem dengan tetap berkoordinasi dengan Basarnas.
BACA JUGA:
Kepala Basarnas: Saya Bangga Semua Tim Kompak
Basarnas Siap Bantu Rusia Ambil Serpihan Sukhoi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.