Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Biaya Identifikasi Korban Sukhoi Capai Rp 800 Juta

Tim gabungan Disaster Victim Identification (DVI) dan Identification Indonesia Automatic Finger Prints Identication

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-in Biaya Identifikasi Korban Sukhoi Capai Rp 800 Juta
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Direktur DVI Sukhoi Superjet 100, Kombes Pol Anton Castilani bersama jajaran Mabes Polri menggelar Konferensi Pers Identifikasi Korban Sukhoi Superjet 100 di RS Soekanto Polri, Jakarta, Jumat (18/5/2012). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim gabungan Disaster Victim Identification (DVI) dan Identification Indonesia Automatic Finger Prints Identication System (Inafis) Mabes Polri yang bekerja selama 12 hari, akhirnya berhasil mengidentifikasi bagian-bagian tubuh jasad korban Sukhoi Super Jet 100 dengan dana sebesar Rp 800 juta untuk keperluan identifikasi.

"Dana yang dipakai oleh Polri sekitar Rp 800 juta yang bersumber dari APBN. Dana kontingensi digunakan dalam rangka sarana dan prasarana pemeriksaan DNA yang dihabiskan oleh tim DVI sampai dengan hari ke-12," jelas Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, saat menggelar konferensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (20/5/2012).

Pada kesempatan sama, Kapusdokkes Polri, Brigjen Musaddeq Ishaq juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses identifikasi ini.

"Keterlibatan para ahli di Polri, DNA forensik, sidik jari, serta seluruh Dokkes Polri yang terkait, dari TKP atau crash site yang kita ketahui bersama sangat sulit. Kepada Kemenkes dan jajarannya dukungan dan sumber daya di bidang kedokteran forensik, antropologi forensik, kedokteran gigi forensik dan DNA forensik," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, penerbangan yang dilakukan pesawat Sukhoi Superjet 100 merupakan bagian dari demo flight yang diselenggarakan oleh PT Trimargarekatama. Perusahaan tersebut merupakan agen yang memperkenalkan pesawat Sukhoi asal Rusia kepada perusahan penerbangan-penerbangan di Indonesia.

Diketahui, pesawat tersebut melakukan joy flight sebanyak dua kali. Penerbangan pertama dari Halim Perdanakusuma menuju Pelabuhan Ratu pada Rabu (9/5/2012), pukul 12.00 WIB dengan penumpang pebisnis di bidang penerbangan. Setelah terbang sekitar 35 hingga 45 menit, pesawat pun kembali ke Halim Perdanakusuma dalam kondisi selamat.

Berita Rekomendasi

Penerbangan kedua dilakukan pukul 14.12 WIB dengan mengangkut 45 orang, 8 di antaranya merupakan awak pesawat warga negara Rusia, 1 warga negara Amerika Serikat, 1 warga negara Prancis dan sisanya warga negara Indonesia. Pukul 14.33 WIB, pesawat tersebut pun hilang kontak dan belakangan diketahui jatuh di lereng tebing Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.

BACA JUGA:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas