Dodi Aviantara Kamus Berjalannya Majalah Angkasa
Dody Aviantara bin Widodo reporter Majalah Angkasa yang tewas dalam kecelakaan Pesawat Sukhoi Superjet 100
Penulis: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dody Aviantara bin Widodo reporter Majalah Angkasa yang tewas dalam kecelakaan Pesawat Sukhoi Superjet 100 pada 9 Mei 2012 lalu dikenal sebagai orang yang kutu buku. Hal tersebutlah yang mengakibatkan almarhum dijuluki sebagai kamus berjalannya Majalah Angkasa.
Dalam pembacaan riwayat kewartawanan di Gedung Kompas Gramedia, Jalan Panjang, Jakarta Barat, Rabu (23/5/2012) terungkap bahwa jebolan Teknik Universitas Diponegoro tersebut mengetahui banyak hal layakna ensiklopedia.
"Yang luar biasa, ternyata Mas Dodi dikenal sebagai kamus berjalannya Majalah Angkasa," kata Wulan perwakilan dari majalah Angkasa.
Lanjut Wulan, memang Dodi dikenal sebagai orang yang kutu buku, ia selalu pulang paling akhir di redaksi Angkasa setelah sibuk membaca buku di pojok cubical.
"Hampir semua temannya selalu mengingatkan Mas Dodi ini dengan kata-kata 'Sudah waktunya Dod...' dan hal itu adalah dalam rangka untuk mengingatkan Mas Dodi agar segera pulang setelah selesai bekerja," ungkapnya.
Hal tersebutlah yang patut diteladani dari Dodi. "Kita melihat betapa seorang Mas Dodi adalah seorang pembelajar sejati," ujarnya.
Kini 'Si Kamus Berjalan' tersebut telah tiada, namun apa yang ia pernah torehkan patut menjadi panutan bagi wartawan-wartawan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.