Polri Sudah Tahu Kelompok Bersenjata di Papua
Pihak kepolisian sebenarnya sudah mengetahui keberadaan kelompok-kelompok bersenjata yang ada di Papua saat ini. Bahkan sebenarnya
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak kepolisian sebenarnya sudah mengetahui keberadaan kelompok-kelompok bersenjata yang ada di Papua saat ini. Bahkan sebenarnya kelompok-kelompok tersebut berdiri sendiri-sendiri, sehingga dalam setiap aksi penembakan tidak saling terkait.
"Kelompoknya sebetulnya cukup banyak, kita sudah punya mappingnya, kita sudah punya network siapa-siapa saja yang bermain," kata Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komjen Pol Sutarman di PTIK, Jakarta, Selasa (19/6/2012).
Namun Sutarman tidak mau mengungkapkan siapa kelompok-kelompok tersebut sebenarnya, apakah terkait OPM atau tidak.
"Saya tidak akan mengungkapkan di sini, karena ini masih dalam proses," ujarnya.
Seperti diketahui, Selasa (29/5/2012), seorang warga negara Jerman, Dietman Pieper, ditembak saat bersantai di pondok wisata Port Numbay, Distrik Japut, Kelurahan Tanjung Ria, Jayapura.
Korban mengalami luka dan dirawat di RS di Singapura setelah sebelumnya dirawat di RSUD Jayapura.
Kemudian, Senin (4/6/2012), seorang remaja bernama Gilbert Febrian Madika (16) menjadi korban penembakan orang tidak dikenal di kawasan Skyline Jl Raya Jayapura-Abepura sekitar pukul 21.30 WIB.
Kejadian penembakan pun kembali terjadi esok harinya, Selasa (5/6/2012), sekelompok orang tidak dikenal melakukan penembakan terhadap dua orang warga sipil, Iqbal Rival dan Hardi Javanto. Peristiwa tersebut terjadi di Jayapura, atau tepatnya Jalan Raya Jayapura menuju Abepura.
Pada hari yang sama, Selasa (5/6/2012) anggota TNI Pratu Frangki Kune (25) ditemukan terkapar bersama dua warga sipil yang ditembak Orang Dikenal (OTK).
Para korban penembakan tersebut harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit.
Setelah itu, Rabu (6/6/2012) sekitar pukul 21.10 WIT penembakan kembali terjadi di Jalan Baru belakang Kantor Walikota Jayapura, Arwan Apuan seorang PNS Perhubungan Kodam XVII Cendrawasih harus dirawat intensif setelah peluru mengenai leher kiri tembus rahang kirinya.
Kemudian baru-baru ini seorang satpam pertokoan Saga Mall Abepura yang nyambi menjadi tukang ojek menjadi korban penembakan OTK di halaman FKIP Universitas Cenderawasih, korban Tri Surono (35) tewas di lokasi kejadian dengan luka tembak di leher bagian belakang dan punggung.
Lihat Juga: