Korupsi Alquran Buat Popularitas Golkar Jatuh di Survei
Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi menegaskan dugaan kasus korupsi Al Qur'an oleh politisi Golkar Zulkarnaen Djabar bisa menganggu partai
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi menegaskan dugaan kasus korupsi Alquran oleh politisi Golkar Zulkarnaen Djabar bisa menganggu partai berlambang pohon beringin itu.
"Itu sangat menganggu Golkar. Kalau digoreng melalui media massa maka efek resonansinya kuat. Karena korupsi pengadaan Alquran ini sangat sensitif bagi masyarakat," kata Muhtadi di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (5/7/2012).
Dari sisi objek nilai, menurut Muhtadi sebetulnya korupsi pengadaan Alquran tidak ada bedanya dengan objek lainnya yang dikorupsi oleh para koruptor.
"Tapi nilai intrisik dari Alquran mampu membuat pemilih atau warga dirusak kesadarannya," kata Muhtadi.
Pada posisi seperti itu, kata peneliti LSI ini, kasus ini bisa membuat rating survei Golkar turun.
"Di saat yang sama KPK munculkan politisi Golkar sebagai tersangka dan tapaknya Golkar ingin ini dilokalisir ke Zulkarnaen saja. Dan jelas mau tidak ini mengurangi kepercayaan publik kepada Golkar," kata dia.
Lanjut dia, persepsi publik akan berpikir macam-macam misalnya jangan-jangan setelah korupsi pengadaan Alquran maka korupsi dana masjid juga bisa dilakukan.
Sekadar menambahkan sejumlah lembaga survei hingga Juni 2012 masih menempatkan Golkar di urutan teratas sebagai parpol dengan tingkat elektabilitas tinggi.