KPK: Ada Miskomunikasi dengan Agung Laksono
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Agung Laksono kembali tidak memenuhi panggilan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Agung Laksono kembali tidak memenuhi panggilan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Atas ketidakhadiran Menko Kesra yang kedua kalinya tersebut, KPK menilai ada miskomunikasi yang melatarbelakangi hal itu.
Juru Bicara KPK, Johan Budi menjelaskan, kemarin, Agung Laksono mengatakan bersedia hadir hari ini pada pukul 10.00 WIB. Penyidik KPK akhirnya memenuhi permintaan Agung dan menjadwalkan pemeriksaan menjadi hari ini. Hanya saja, penyidik KPK memang tidak membalas surat Agung.
"Ini mungkin ada miskomunikasi. Kita kan menganggap itu surat dari dia (Agung), bisa diperiksa tanggal 5 Juli. Maka kami jadwalkan pemeriksaan hari ini," Kata Johan kepada wartawan di kantor KPK, Jakarta, Kamis (5/7/2012).
Kendati itu, sambung Johan, penyidik KPK akan menjadwalkan kembali pemeriksaan Agung pekan depan. "Kalau tidak siap, hari ini tidak akan kita jadwalkan," imbuh Johan.
KPK memanggil Agung Laksono untuk diperiksa sebagai saksi untuk penyidikan kasus dugaan suap pembahasan perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2010 tentang Dana Pengikatan Tahun Jamak untuk pembangunan venue PON XVIII di Riau.
Seperti diberitakan, sedianya hadir, Agung akan dimintai keterangan untuk tersangka, mantan Kadispora Riau, Likman Abbas.
Pemeriksaan Menteri Agung diduga berkaitan dengan pengalokasian anggaran APBN untuk penyelenggaraan PON Riau. Saat operasi tangkap tangan tersangka kasus suap PON tanggal 3 April 2012, di kantor Menko Kesra tengah digelar rapat internal. Rapat internal dihadiri Menko Kesra, Menpora Andi Mallarangeng dengan Gubernur Riau Rusli Zainal.
Pertemuan internal di kantor Agung Laksono itu telah diakui oleh Gubernur Rusli sendiri. Hal tersebut diungkapkan oleh Rusli usai pemeriksaan perdananya sebagai saksi kasus suap PON pada 1 Mei 2012.
Rusli mengaku tak tahu menahu soal operasi tangkap tangan di Riau karena mengaku tengah berada di Jakarta. Politisi Partai Golkar itu mengatakan, keberadaan dirinya di Jakarta untuk menghadiri rapat bersama Menko Kesra.
"Saya sedang di Jakarta, lagi rapat di Menko Kesra," kata Rusli.
Baca Juga: