Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Isran Noor: Cara Penangkapan Bupati Buol Biadab

Ketua APKASI Isran Noor menilai, cara penangkapan Bupati Buol Amran Batalipu tidak beradab.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Isran Noor: Cara Penangkapan Bupati Buol Biadab
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Bupati Buol Amran Batalipu digiring menuju Rutan KPK, Jakarta Selatan, Jumat (6/7/2012). Amran diduga menerima suap izin pembebasan lahan di Buol. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Isran Noor menilai, cara penangkapan Bupati Buol Amran Batalipu tidak beradab.

Sebab, penangkapan dilakukan seakan-akan Amran seorang penjahat yang luar biasa.

"Itu yang membuat kami prihatin sekali. Sepertinya, apa yang dilakukan oleh petugas begitu biadab terhadap seorang Bupati Buol," kata Isran yang juga Bupati Kutai Timur, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (9/7/2012).

Isran dalam Lokakarya Nasional 'Mitigasi Risiko Terkait Diskresi Kepala Daerah Agar Terhindar dari Pidana Korupsi' mengungkapkan, cara penangkapan tersebut kurang elegan untuk seorang kepala daerah, yang belum jelas kebenaran pelanggaran hukumnya.

"Seperti gimana ya, kan dia ditangkap di rumahnya tanpa ada perlawanan, lalu diperlakukan seperti itu, sepertinya penjahat yang luar biasa," tuturnya.

Bagaimana pun, lanjut Irsan, seorang bupati punya konstituen, yakni rakyatnya yang memilih.

"Kami bukan tidak setuju dengan pemberantasan korupsi, tapi yang kira-kira ada etika," cetusnya.

Berita Rekomendasi

Penangkapan Bupati Buol, menurut Isran, jelas berpengaruh terhadap bupati lain, yang menyebabkan pembunuhan karakter bagi bupati lain.

"Nanti rakyat lain juga berpandangan begitu, bupati juga seolah-seolah begitu, karena dilakukan pada Bupati Buol, tapi yang berdampak itu pada bupati-bupati lain," paparnya. (*)

BACA JUGA

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas