Setya Novanto Akui Temui Rusli, Bantah Terima Rp 9 Miliar
Ketua Fraksi Partai Golkar DPR, Setya Novanto membantah kesaksian mantan Kadispora Riau Lukman Abbas
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Anwar Sadat Guna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Golkar DPR, Setya Novanto membantah kesaksian mantan Kadispora Riau Lukman Abbas, yang menyebutkan dirinya meminta dan menerima uang pelicin 1.050.000 dolar AS atau sekitar Rp 9 miliar untuk meloloskan tambahan APBN untuk PON senilai Rp 290 miliar.
Setya membantah mengenal Lukman yang belakangan diketahui merupakan staf Gubernur Riau. "Saya tidak kenal Lukman Abbas," kata Setya saat dihubungi wartawan Jumat (3/8/2012).
Dugaan keterlibatan Setya berawal dari kesaksian Lukman Abbas, yang telah berstatus tersangka, bersaksi dalam persidangan terdakwa mantan Kepala Seksi Dispora Riau Eka Dharma Putra dan Manajer Keuangan PT Pembangunan Perumahan Rahmad Syahputra selaku pelaksana proyek Stadion Utama PON.
Lukman mengungkapkan, pada awal Februari 2012, dirinya sempat menemani Gubernur Riau Rusli Zainal untuk mengajukan proposal bantuan dana APBN untuk keperluan PON melalui Kemenpora senilai Rp 290 miliar.
Proposal itu disampaikan Rusli kepada Setya Novanto dari Fraksi Partai Golkar. Untuk memuluskan langkah itu harus disediakan dana 1.050.000 dolar AS atau Rp 9 miliar.
"Setelah pertemuan dengan Setya Novanto di DPR, saya disuruh menyerahkan uang kepada Kahar (Muzakir). Saya kemudian menemuinya di lantai 12. Namun, bukan dia yang menerima uang. Uang 850.000 dollar diserahkan oleh sopir saya kepada Acin, ajudan Pak Kahar, di lantai dasar Gedung DPR. Selebihnya 200.000 dolar AS lewat Dicky dan Yudi (dari Konsorsium Pembangunan Stadion Utama PON)," kata Lukman saat persidangan itu.
Setya mengakui adanya pertemuan yang dilakukan di gedung DPR pada awal Februari 2012 itu. Tapi, ia membantah bila pertemuan membahas masalah anggaran PON Riau.
Menurut Setya, saat itu Gubernur Riau menyampaikan undangan dan meminta agar dirinya menjadi pembicara di Riau. "Jadi tidak ada pembicaraan mengenai PON dengan Pak Rusli. Apalagi dengan Lukman, jadi dia mengada-ada saja," kata Setya.
BACA JUGA: