Mega Kaget Didaulat Bawa Sang Saka Merah Putih
Menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) adalah satu kebanggaan. Apalagi termasuk bilangan Paskibraka
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anwar Sadat Guna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) adalah satu kebanggaan. Apalagi termasuk bilangan Paskibraka yang bertugas di Istana Merdeka.
Pasalnya, 66 anggota Paskibaraka harus "bertarung" menyisihkan ribuan anak seusianya mulai dari sekolah, daerah masing-masing hingga di Jakarta.
Disiplin, tinggi badan, mental yang kuat, fisik yang sehat dan mengerti baris-berbaris menjadi syarat menjadi Paskibraka.
Pun tak kalah penting, anggota Paskibraka adalah generasi muda Indonesia yang yang terpilih dari ribuan siswa sekolah melalui seleksi yang berjenjang.
Mereka adalah siswa-siswa pilihan yang mempunyai kelebihan dan prestasi yang dapat dibanggakan dan diharapkan akan menjadi penerus para pejuang untuk menjadi pemimpin Indonesia yang mempunyai rasa nasionalisme tinggi, selalu menjaga keutuhan, persatuan, dan kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu, mereka juga masuk dalam pemusatan latihan di asrama untuk dilakukan seleksi pembagian kelompok yaitu kelompok 17 (tujuh belas) dan 8 (delapan) dan tugas di masing-masing kelompok.
Kategori itu yang juga akhirnya membawa 66 anggota Paskibaraka 2012 patut berbangga saat dikukuhkan dan bertugas di Istana Merdeka, pada HUT RI Ke-67.
Adalah Mega Ayundya Nirwaningtyas, Paskibaraka asal Jawa Tengah, siswa Sekolah SMA Taruna Nusantara, Kab Magelang yang mendapat kepercayaan sebagai pembawa baki.
Dialah yang didaulat menerima bendera Sang Merah Putih langsung dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat upacara pengibaran bendera di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/8/2012).
Usai bertugas, putri kelahiran Mangelang 10 April 1996 ini merasakan kebahagian tersendiri.
Kepada Tribun, anak Ahmad Rofiq ini mengaku sempat kaget saat dipercayakan menjadi pembawa baki tim merah (pengibaran bendera). Meski kaget, dirinya merasakan bahwa amanah itu adalah kebanggan tersendiri.
"Sempat kaget. Tapi bangga juga," akunya, sembari melangkah tegap bersama rekam Paskibaraka lainnya melalui Tribun.