TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan diadakannya open house saat lebaran di Istana Negara bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara rakyat dengan Presiden SBY.

Hal itu dikatakan Julian menanggapi adanya kritikan dari Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran(FITRA) yang menyebut anggaran open house menghabiskan anggaran Rp 1,5 miliar.

"Itu semangatnya. Jadi memang semata-mata untuk memberikan kesempatan kepada saudara-saudara kita dari manapun untuk bisa masuk dalam acara halal bi halal seperti yang kita selenggarakan hari ini di istana," kata Julian, Minggu(19/8/2012) malam.

Julian mengatakan apabila FITRA mengkritik adanya open house, terkesan bahwa LSM tersebut tidak berkenan adanya agenda tersebut.

"Kalau pertanyaannya seperti itu ada kesan dia menyayangkan diselenggarakan acara seperti ini," ujar Julian.

Lebih lanjut saat wartawan menanyakan apakah nilai anggaran yang dirilis Fitra tersebut benar? Julian enggan berkomentar.

"Saya tidak mengomentari itu. Saya tidak tahu datanya dari mana, silakan ditanyakan kepada mereka yang mempublish itu, saya tidak ada komentar soal itu," pungkasnya.

Menurut data FITRA, anggaran yang dipakai saat Presiden SBY open house pada Hari Raya Idul Fitri 1433 H adalah sebesar Rp 1,5 miliar.

Uchok Sky Khadafi Kordinator Investigasi Dan Advokasi FITRA mengungkapkan awalnya anggaran yang ditawarkan kementerian Sekretariat Negara dalam bentuk HPS (Harga Prakiraan Sementara) Kepada Kontraktor sebesar Rp1.618.504.500.

Berdasarkan hasil Pemantauan, FITRA menyebutkan HPS Pekerjaan Pengadaan Jamuan Bagi Presiden dan Keluarga Serta Para Menteri, Pejabat Tinggi Negara dan Korps Diplomatik Dalam Rangka Acara Silaturahmi Presiden Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1433 H  sebesar Rp 606.150.000.

Berita Terkait: Lebaran 2012