Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu Terduga Teroris Ditangkap di Depok

Polisi menangkap seorang terduga teroris yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) bernama Firman.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Satu Terduga Teroris Ditangkap di Depok
Warta Jateng/Damianus Bram
Kondisi Jalan Veteran, Solo, pascabaku tembak antara Densus 88 dengan beberapa pelaku teroris tampak ramai, Sabtu (1/9/2012). Masyarakat Solo yang penasaran dengan lokasi baku tembak mendatangi TKP sehingga membuat jalan tersebut macet. Warta Jateng/Damianus Bram 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Polisi menangkap seorang terduga teroris yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) bernama Firman. Penangkapan berlangsung pada pukul 05.30 WIB, Rabu (5/9/2012), di Jalan Raya Kalimulya, Perumahan Anyelir, Depok, Jawa Barat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, Firman diduga terlibat dalam kasus penembakan pos pengamanan lebaran, pelemparan granat, dan penembakan pos polisi di Solo, yang terjadi pada Agustus 2012.

"Saat ini, tersangka masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Densus 88 Polri," ujar Boy, dalam keterangannya kepada wartawan, pagi ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi juga berhasil menangkap  tiga orang terduga teroris yang diduga terlibat dalam aksi teror di Solo. Dua orang (Farhan Mujahidin dan Muchsin Sanny Permadi) tewas dalam baku tembak  dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jalan Veteran, Solo, Jumat (31/98/2012) malam.  Dalam penangkapan tersebut, seorang anggota Densus 88 juga turut tewas yakni Briptu Suherman.

Sementara itu, seorang terduga teroris lainnya, Bayu (24), ditangkap dalam keadaan hidup, di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (31/8/2012) malam. Farhan Mujahidin,Muchsin Sanny Permadi dan Bayu diduga kuat bertanggung jawab dalam tiga aksi penyerangan terhadap pos pengamanan dan pos polisi di Solo selama bulan Agustus 2012.

Pertama, aksi penembakan di Pospam Simpang Gemblengan, Jumat (17/8/2012). Kedua, di Bundaran Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (18/8/2012). Pada kejadian tersebut, dua polisi terluka. Kemudian, yang terjadi di Pos Polisi Singosaren, Jalan Rajiman Serengan, Solo, Kamis (30/8/2012) yang menewaskan seorang anggota kepolisian Bripka Dwi Data Subekti.

Sejauh ini, motif pelaku diketahui sebagai motif balas dendam terhadap aparat kepolisian. Polisi menjadi sasaran utama mereka terkait langkah penegakan hukum pada pelaku teror lainnya. Mereka menginginkan polisi membebaskan seluruh tahanan terorisme.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas