Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Farhan Marah Saat Gagal Rampok Toko Mas di Klewer

Dalam testimoni Bayu Septiyono terungkap jelas bahwa Farhan memiliki peran penting dalam kelompok teroris Solo yang beraksi pada Agustus

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Farhan Marah Saat Gagal Rampok Toko Mas di Klewer
KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES
Rekaman video testimoni Bayu Setiono/Setyono (22) diputar di Humas Mabes Polri, Jakarta, Kamis (6/9/2012). Bayu yang diduga terlibat dalam aksi teror di Solo, ditangkap oleh Densus 88 di kediaman mertuanya, Wiji, di Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam testimoni Bayu Septiyono terungkap jelas bahwa Farhan memiliki peran penting dalam kelompok teroris Solo yang beraksi pada Agustus 2012.

Farhan sempat marah ketika kelompoknya gagal saat akan merampok toko Mas Mahkota di Pasar Klewer, Surakarta karena dijaga anggota polisi.

Almarhum Farhan yang baru datang dari Filipina menyarankan untuk melakukan aksi perampokan toko emas Mahkota di Pasar Klewer sebelum melakukan aksi penyerangan terhadap anggota kepolisian.

Setelah dilakukan survey oleh Bayu, kemudian rencana melakukan perampokan pun dilakukan Farhan Cs. Tapi saat akan melakukan perampokan Muchsin saat itu melihat petugas kepolisian sedang berjaga di depan pasar, sampai akhirnya mereka pun menggagalkan rencananya melakukan aksi perampokan.

Karena gagal, Farhan langsung marah-marah dan menyuruh supaya polisi tersebut dibunuh. Tetapi karena terjadi perdebatan saat akan merampok, akhirnya perencanaan perampokan pun digagalkan.

"Saat itu Farhan marah-marah karena perampokan tidak jadi akibat ada polisi. (Farhan saat itu) menyuruh bunuh saja (polisinya)," ujar Bayu dalam testimoni yang diabadikan Densus 88 Antiteror Polri.

Akhirnya kelompok Farhan pun sepakat dana operasional ditanggung bersama. Selain itu memang sang pemimpin aksi teror tersebut siap mendanai seluruh aksi penyerangan terhadap polisi.

Dalam kelompoknya, Bayu mengatakan bahwa jumlahnya ada enam orang. Hanya Bayu saja yang bukan merupakan lulusan Pondok Pesantren Ngruki.

"Salah satu (pelakunya adalah) mahasiswa tempat menumpang Farhan dan Mukhsin tidur," ucapnya.

Klik:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas