TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, meyakini adanya peran mantan Gubernur Bank Indonesia, Boediono dalam kasus skandal dana talangan Bank Century Rp6,7 triliun.

Abraham menduga, ada campur tangan Wakil Presiden Boediono itu dalam dugaan penyalahgunaan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP).

"Peran pak Boedino pasti ada dalam penetapan FPJP. Selaku Gubernur BI yang tentunya tau dan mengerti soal pemberian itu," kata Abraham di kantornya, Jakarta, Rabu (21/11/2012).

Pada kesempatan ini, Abraham pun sesumbar bila tak pernah takut untuk melakukan pemeriksaan terhadap Boediono. "Pernyataan saya di depan Timwas Century bukan berarti tidak mampu melakukan pengusutan dan pemeriksaan terhadap Boediono," tegas dia.

Sebelumnya, Ketua KPK, Abraham Samad menyatakan bahwa pihaknya telah menetapkan Deputi Bidang Pengelolaan Devisi Budi Mulya dan Deputi Bidang Pengawasan Siti Chodijah Fajriah sebagai tersangka.

Keduanya diduga melakukan penyalahgunaan kewenangan dalam pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) Bank Century.

"Antara lain penyalahgunaan kewenangan dalam pemberian FPJP.  Penyalahgunaan wewenang dalam penetapan Bank Century sebagai Bank gagal berdampak sistemik," tegasnya.

Abraham mengatakan, saat ini KPK akan melakukan proses penyidikan kasus yang telah dua tahun bergulir. Budi Mulya sebelumnya diketahui menerima uang dari pemilik Bank Century yakni Robert Tantular yang disangkalnya sebagai pinjaman.


(Edwin Firdaus)