TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Ruhut Sitompul, menyesal tak bisa mengikuti pertemuan Komisi III dan 14 mantan penyidik KPK di DPR, Jakarta, pada Selasa (21/11/2012) kemarin. Ruhut mengaku saat itu tengah bertugas sebagai perwakilan MPR tentang Empat Pilar Bangsa di Ende.

Ruhut menduga ada kepentingan tertentu dari masing-masing anggota Komisi III, sehingga pertemuan itu sampai membahas penyadapan sampai masalah pimpinan KPK. Tidak menutup kemungkinan, mereka ingin mengetahui teknik penyadapan KPK agar bisa mengantisipasi sampai ingin tahu siapa saja anggota Komisi III yang sedang dan sudah disadap oleh KPK.

Apalagi, pertemuan itu digelar tidak seperti biasanya, yakni tertutup dari media. "Ada seperti itu. Tapi, itulah makanya aku di Komisi III itu kadang-kadang bagaimana yah. Kalau aku sih pasti maunya rapatnya terbuka. Kalau begini kan, ada udang di balik batu. Seharusnya wartawan dilibatkan, jangan diam-diam, tertutup. Kalau begitu aku tidak setuju," ujar Ruhut saat dihubungi Jumat (23/11/2012).

Menurut Ruhut, agar mendapatkan informasi yang valid dan seimbang tentang kondisi di KPK, maka Komisi III juga harus mengundang pimpinan KPK. "Kalau begitu, kawan-kawan ku di Komisi III, panggil dong pimpinan KPK," imbuhnya.