DPR Tak Kompak soal Penyadapan saat Bertemu Penyidik KPK
Anggota Komisi III DPR RI Saan Mustopa menyatakan bahwa pertemuan Komisi III dengan mantan penyidik-penuntut KPK tidak membahas
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Saan Mustopa menyatakan bahwa pertemuan Komisi III dengan mantan penyidik-penuntut KPK tidak membahas penyadapan.
"Tidak ada (pembahasan penyadapan)," kata Saan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (27/11/2012).
Saan mengatakan dalam pertemuan tersebut Komisi III DPR ingin mengetahui alasan mereka mundur dari KPK.
"Kenapa mereka tidak memperpanjang masa kerjanya di KPK. Mereka juga ingin menyampaikan kenapa mereka mundur supaya mereka tidak dianggap bermasalah," kata Saan.
Namun mengenai penyadapan, hal berbeda justru dikatakan anggota Komisi III lainnya, Sarifudin Sudding. Menurut Sudding, masalah penyadapan sempat dibahas dalam pertemuan tersebut.
"Itu salah satu bagian karena bagaimana proses pro justicia yang dilakukan KPK berdasarkan perundangan," imbuhnya.
Tetapi Sudding membantah bila penyadapan dibahas karena Komisi III gerah atas tindakan yang dilakukan KPK.
"Tidak ada ketakutan sama sekali, tapi bagaimana institusi yang ada bekerja secara profesional dan sesuai perundangan," ujarnya.
Sudding mengatakan hal tersebut dibahas agar tidak terjadi saling sadap-menyadap. Apalagi kewenangan penyadapan terdapat dalam institusi KPK, BIN, dan kepolisian serta kejaksaan. Untuk itu harus diatur secara baik.
"Perlu ada regulasi untuk mengawasi penyadapan, jadi tidak semua institusi serampangan lakukan penyadapan," pungkasnya.