Akbar: Kursi Menpora Tidak Boleh Kosong Terlalu Lama
Mantan Menpora Akbar Tandjung mengapresiasi mundurnya Menpora Andi Mallarangeng, sebagai langkah yang cukup strategis bagi
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menpora Akbar Tandjung mengapresiasi mundurnya Menpora Andi Mallarangeng, sebagai langkah yang cukup strategis bagi penuntasan kasus pembangunan pusat olahraga di Hambalang, Bogor. Namun kursi Menpora tidak boleh kosong terlalu lama dan Presiden harus segera memilih pengganti Andi.
“Masalah kepemudaan dan olahraga sangat penting dan mendesak. Jadi, tidak boleh terlalu lama dirangkap menteri lain. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus secepatnya memilih pengganti Andi dan melantiknya,” kata Akbar Tandjung, Jumat (7/12/2012) menanggapi mundurnya Menpora Andi Mallarangeng.
Ditanya soal waktu yang tepat untuk mengganti Andi, Akbar Tandjung menegaskan, sebaiknya dalam beberapa hari ini. Presiden tinggal mencari sosok menteri yang pas, karena hal itu hak prerogatif Presiden.
“Presiden boleh memilih dari unsur Partai Demokrat, partai koalisi yang selama ini memperkuat kabinet dan pemerintahan, atau kalangan profesional. Yang penting menteri yang dipilih, menguasai masalah kepemudaan dan juga keolahragaan,” katanya.
Akbar yang kini menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar menyatakan, jika presiden menghendaki Menpora dari kalangan partai koalisi, bisa berkomuniakasi dengan ketua umum-ketua umum partai koalisi.
“Bagi saya, Menpora itu orang yang benar-benar memahami soal kepemudaan dan keolahragaan. Tinggal cari saja. Presiden pasti punya pandangan terbaik. Dan yang penting, segera, Menpora baru dilantik,” tambahnya.
Akbar yang pernah menjadi Menpora periode 17 Maret 1993 – 21 Mei 1998 menjelaskan problem kepemudaan yang perlu penanganan serius. Persoalannya, organisasi pemuda di Indonesia itu sangat banyak dan mereka punya kepentingan yang harus diberi saluran agar lebih efektif.
“Strategisnya Menpora adalah bagaimana organisasi pemuda yang sangat banyak itu dikelola dengan baik agar muncul calon-calon pemuda pemimpin masa depan. Sehingga pemimpin nasional itu memang berasal dari kalangan pemuda yang sudah berpengalaman dalam berbagai bidang,” papar Akbar.
Begitu juga masalah olahraga, masyarakat sudah lama berharap agar Indonesia memunyai prestasi gemilang di bidang olahraga. "Sebab prestasi besar di cabang bulutangkis dan sepakbola, sudah lama menurun. Masyarakat butuh kebanggaan dari prestasi olahraga Indonesia," kata Akbar Tandjung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.