TRIBUNNEWS.COM-JAKARTA-- Pemerintah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau mengusulkan Sultan Mahmud Riayat Syah menjadi pahlawan nasional. Usulan itu diajukan karena peran Sultan Mahmud Riayat Syah selama memimpin Kerajaan Riau-Lingga-Johor-Pahang, dalam kurun 1761-1812.

"Kita berangkat dari Raja Haji Fisabilillah yang jadi pahlawan nasional beberapa tahun lalu. Tetapi dia adalah panglima raja, yang tidak akan bertindak apapun tanpa perintah raja (Sultan Mahmud Riayat Syah). Kami beranggapan peran raja sangat penting," ucap Bupati Lingga, H Daria, Senin, (10/12/2012), dalam seminar nasional "Perjuangan dan Kepahlawanan Yang Dipertuan Besar Sultan Mahmud Riayat Syah (1761-1812)", di Museum Nasional, Jakarta.

Menurutnya, usulan itu baru sekarang digembar-gemborkan, karena lebih dulu harus mengumpulkan data dan bahan tertulis terkait sepak terjang sang sultan selama kepemimpinannya, untuk menjadi dasar kuat penganugrahan gelar pahlawan nasional.

Data dan bahan itu kini sudah terkumpul menjadi sebuah naskah buku berjudul "Sejarah Kejuangan dan Kepahlawanan Sultan Mahmud Riayat Syah Yang Dipertuan Besar Kerajaan Riau-Lingga-Johor-Pahang (1761-1812", yang diterbitkan Pemerintah Kabupaten Lingga.

Buku itu disusun tim yang dipimpin oleh budayawan sekaligus akademisi Universitas maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Abdul Malik. Menurut Malik, sosok Sultan Mahmud Riayat Syah layak menjadi pahlawan nasional.

"Secara historis, dia juga pernah bekerja sama dengan raja-raja di Jawa menyerang Belanda, yang kami sebut sebagai Koalisi Nusantara. Dulu, Sultan Mahmud juga melakukan otonomi penuh yang dijalankan daerah taklukan kerajaan Riau-Lingga-Johor-Pahang. Dia juga tokoh pembauran keberagaman di Kepulauan Riau," terangnya.

Sultan, lanjutnya, juga memindahkan kerajaan dari hulu Riau ke Lingga, hingga menjadi besar. Di masa kepemimpinannya pula, kerajaan itu, mengalami perkembangan dalam bidang kebudayaan, terutama kesusastraan.

Nantinya, Pemerintah Daerah Lingga mengusulkan Sultan Mahmud Riayat Syah sebagai pahlawan nasional, kepada pemerintah pusat, pada Hari Pahlawan, November 2013.