KPK Dalami Peran Fahd A Rafiq
Namun, papar Erman, Dendy tidak bisa mengingat rinci. Apalagi, kliennya baru selesai menjalani operasi.
Penulis: Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami dugaan keterlibatan Fahd El Fouz alias Fahd A Rafiq, dalam kasus dugaan suap kepengurusan anggaran proyek Alquran dan pengadaan komputer di Kementerian Agama (Kemenag).
Lembaga superbodi pimpinan Abraham Samad Cs juga mengonfirmasinya melalui tersangka Dendy Prasetya pada pemeriksaan hari ini, Selasa (18/12/2012). Demikian juga diakui Erman Umar, pengacara Dendy, usai mendampingi kleinnya menjalani pemeriksaan KPK.
Erman mengungkapkan, kliennya dicecer banyak pertanyaan oleh penyidik terkait kasus yang melilit Dendy.
Penyidik, sambung Erman, juga mengonfirmasi terkait telepon dan SMS antara Dendy dan Fahd El Fouz. Percakapan ditengarai terkait kasus dugaan korupsi tersebut.
"Iya dikonfirmasi. Pembicaraan antara dia dengan Fahd," kata Erman.
Namun, papar Erman, Dendy tidak bisa mengingat rinci. Apalagi, kliennya baru selesai menjalani operasi.
"Tapi, Dendy enggak ingat betul. Kadang dia kan setelah habis operasi, ada yang ingat ada yg enggak. Ada satu telepon dan SMS," jelasnya.
Dendy dan ayahnya, Zulkarnaen Djabar, mantan anggota Komisi VIII DPR, ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kasus korupsi pengadaan kitab suci Alquran, dan pengadaan komputer untuk Madrasah di Kemenag.
Zulkarnaen dan Dendy diduga kuat menerima aliran dana sebesar Rp 10 miliar, setelah ditengarai mengarahkan anggaran dan mempengaruhi pemenangan rekanan untuk tiga proyek Kemenag.
Di antaranya, menyangkut proyek pengadaan laboratorium untuk MTs pada 2011 senilai Rp 31 miliar, pengadaan kitab suci Alquran tahun 2011 Rp 20 miliar, dan pengadaan Alquran 2012.
KPK baru menahan Zulkarnaen Djabar. Politisi Partai Golkar ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) KPK yang terletak di Guntur, Jakarta Selatan.
Kedekatan Dendy dengan Fahd di MKGR, disinyalir membuat keduanya 'bermain' proyek. Salah satunya, dalam kasus yang tengah bergulir pada lembaga superbody pimpinan Abraham Samad Cs. (*)