TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menghadiri perayaan Natal Nasional 2012 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2012), malam.

"Sebagaimana lazimnya Presiden sebagai Kepala Negara hadir dalam perayaan hari raya besar keagamaan setiap tahun, Presiden akan menghadiri puncak perayaan Natal bersama pada 27 Desember 2012 di Jakarta," kata juru bicara presiden, Julian Aldrian Pasha, di kantor Presiden Jakarta, Rabu (26/12/2012).

Menurut Julian, Presiden mengapresiasi dan berterima kasih atas peran serta masyarakat yang turut menciptakan dan menjaga kerukunan antarumat beragama didasari rasa persaudaraan dan saling menghormati.

"Tentu para petugas atau aparat keamanan (Polri dibantu TNI) yang telah bekerja untuk mengamankan setiap perayaan hari besar keagamaan seperti perayaan Natal tahun ini, juga patut diapresiasi," kata Julian.

Sebelumnya, sebagian kecil kelompok masyarakat melarang SBY merayakan Natal.
Mereka adalah Ormas Persatuan Islam (Persis).

“Sangat disayangkan, karena meskipun mereka kepala negara dan wakil kepala negara tetap saja haram!” ungkap Ketua Umum Persis, Prof Dr Maman Abdurrahman, seperti dilansir Tribunnews.com dari situs Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Minggu (23/12/2012).

Menurut Maman, keharaman seorang muslim untuk mengucapkan selamat apalagi turut merayakan natal sudah jelas.Sehingga tidak usah sampai kepala negara yang muslim itu sampai menghadiri acara tersebut. “Urusan perayaan ibadah mereka itu bisa diserahkan ke Kementrian Agama Dirjen Katolik dan Dirjen Protestan,” sarannya.