Ini Penjelasan Sahabat Rasyid Radjasa
Namun dia tak sempat menanyakan soal ini ketika malam tahun baru.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Dari manakah Rasyid Amirullah Rajasa sebelum terjadinya tabrakan maut yang menewaskan dua orang di Tol Jagorawi?
Rasyid ternyata sempat merayakan pergantian tahun baru di sebuah kafe di Kemang dan begadang hingga pukul 05.00 WIB di rumah pacarnya.
Hasil penyelidikan polisi menyatakan, putra Menko Hatta Rajasa itu sempat bolak balik dari Tebet ke kediamannya di Fatmawati.
"Tersangka sebelum kejadian mengisi acara menyambut tahun baru. Tersangka berangkat dari rumah di Fatmawati, Jaksel lalu menjemput teman wanitanya di Tebet," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Rabu (2/1).
Kemudian tersangka dan teman wanitanya pergi untuk berkumpul dan merayakan tahun baru di daerah Kemang, Jakarta Selatan hingga pukul 01.00 Wib dini hari. Barulah tersangka kembali lagi mengantarkan teman wanitanya kembali ke rumah di Tebet, Jakarta Selatan.
Sesampainya di rumah sang teman wanita, tersangka rupanya tidak langsung pulang melainkan mengobrol dengan teman wanitanya hingga pagi hari pukul 05.00 WIB.
"Ngobrol sampai pukul 05.00 wib, lalu dia (tersangka) pulang ke rumahnya di Fatmawati. Lewat pancoran, masuk ke tol Jagorawi, lewat tol JORR menuju ke Fatmawati dan terjadilah kecelakaan itu," terang Rikwanto.
Rasyid memang merayakan pergantian tahun di kafe Parc 19 Kemang, Jakarta Selatan. Namun berdasarkan kesaksian rekan‑rekannya, Rasyid tak meminum minuman beralkohol.
Alvin Amahl, sahabat Rasyid mengatakan, saat malam tahun baru, Rasyid berkumpul bersama sekitar 30 orang di kafe Parc 19 Kemang. Rasyid bersama kekasihnya, Prilla Kinanti, di lokasi tersebut hingga pukul 01.00 WIB dinihari, Selasa (1/1/2012). "Dia pulang duluan, lalu nganterin pacarnya," ujar Amahl.
Amahl bersahabat dengan Rasyid sejak bersekolah di SMA Labschool Cinere pada tahun 2008 lalu. Amahl kini berkuliah di Universitas Paramadina, sementara Rasyid menimba ilmu di London, Inggris.
"Nggak minum, nggak minum. Orang dia sehari‑harinya golf, olahraga banget, positif kesehariannya," lanjut dia.
Soal penyakit maag kronis yang diderita Rasyid, Amahl mengaku pernah mendengar keluhannya belakangan ini. Namun dia tak sempat menanyakan soal ini ketika malam tahun baru.
Lebih lanjut, Amahl menilai Rasyid bukanlah sosok yang berdekatan dengan narkoba. Karena itu, dia yakin bukan itu penyebab kecelakaan yang merenggut dua korban jiwa pada 1 Januari 2013 kemarin itu.
"Kalau anak menteri biasanya sombong, Rasyid itu jauh dari stereotype itu. Jauh juga dari narkoba, jauh banget," tegasnya.
Usai kejadian, Amahl sempat mengontak Rasyid soal insiden tersebut. Kondisi putra bungsu Hatta Rajasa itu dipastikan masih shock. "Saya sempat teleponan, masih shock banget. Semoga Acid tabah menghadapi cobaan," imbuhnya.
Saksi mata lainnya, Rangga Nugraha, mengaku melihat Rasyid langsung turun dan membantu para korban. Rangga saat itu mengendarai Avanza masuk Tol Jagorawi dari Cililitan, sedangkan Rasyid dilihatnya masuk dari Tol Dalam Kota. Mobil Rasyid berjarak 100 meter di depan mobil Rangga, dengan kecepatan yang diperkirakan sama sekitar 140 km per jam.
Tiba‑tiba kecelakaan terjadi di KM 03 pukul 06.00 WIB, Rangga yang berada di belakangnya langsung banting setir ke kiri, kemudian ke kanan dan berhenti di depan mobil Rasyid. Rangga melihat airbag di mobil Rasyid sudah terkembang. Rasyid dilihatnya langsung turun dari mobil.
"Rasyid cukup humble (rendah hati) yah, dia turun dan langsung tarik semua yang ada di tengah jalan, 'Ayo kita ke rumah sakit dulu'. Saat itu ada 2 mobil berhenti, mobil saya yang berhenti dan Terrano hitam. Terrano hitam cuma jalan pelan dan cuma melihat dan tanya‑tanya. Rasyid sendirian," jelas Rangga.
Rangga dan Rasyid yang turun kemudian saling membantu mengevakuasi korban. Ada sekitar 3‑4 orang bergelimpangan di sana, seorang laki‑laki paruh baya yang dilihatnya sudah tak bernyawa karena kondisi kepalanya sudah terbuka.
Dan satu anak kecil yang belakangan diketahui bernama Raihan, saat itu masih bernafas.
Karena mobil Rasyid tak bisa jalan usai kecelakaan, Rangga sukarela mengantarkan korban‑korban itu ke RS UKI. Setelah itu banyak kendaraan melalui lokasi kecelakaan pelan‑pelan dan menyalahkan Rasyid.
"Dia cukup responsible, dia bilang 'Soal urusan polisi, nanti gue yang tanggung jawab, yang penting selametin dulu'" jelas Rangga.
Yang dia sayangkan, ambulans datang ke lokasi cukup lambat, sekitar 30 menit dari waktu kejadian."Sayangnya cuma 1 ambulans, tapi begitu petugas datang handelnya cepet sih nggak sampai 5 menit. 1 Ambulans dan 1 Mobil Jasa Marga," jelasnya.
Rangga kemudian meminta SIM Rasyid untuk jaminan di Rumah Sakit. Rangga kemudian mengevakuasi bocah Raihan yang tampak tak ada luka di luar, beserta boneka beruangnya.
"Saya dropping ke RS UKI, saya bawa SIM‑nya Rasyid, karena jujur untuk korban cover biaya karena biasanya diminta jaminan siapa yang bertanggung jawab di rumah sakit kan. Tapi karena petugas Jasa Marga ikut dan Jasa Marga ikut handle, saya balik (ke lokasi kecelakaan)," imbuhnya.
Penyidik Polri sudah memeriksa empat orang saksi terkait kecelakaan maut itu. "Total saksi yang telah diperiksa sekitar empat orang," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto.
Rikwanto mengatakan empat orang saksi tersebut yakni pengemudi Luxio Frans Sirait, Prillia Kinani, Supriyati dan Rasyid sendiri. Lebih lanjut, saat ditanya apakah salah seorang saksi yang diperiksa merupakan kekasih dari Rasyid, hal itu dibenarkan oleh Rikwanto.
"Iya benar, seorang diantara empat saksi itu memang teman wanita dari tersangka. Namanya Prilia, yang tinggal di Tebet, Jaksel," ungkap Rikwanto.