Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Dinilai Lindungi Rasyid Rajasa

Pakar hukum pidana dari UI, Ganjar Laksamana meminta Polri untuk terbuka dalam menangani kasus Rasyid Rajasa

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in Polisi Dinilai Lindungi Rasyid Rajasa
RUMGAPRES/ABROR RIZKY
M Rasyid Rajasa 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia (UI), Ganjar Laksamana meminta Polri untuk terbuka dalam menangani kasus tabrakan maut yang melibatkan putra Menko Perekonomian, Hatta Rajasa yakni Rasyid Rajasa. Sikap polisi yang aneh menurutnya malah akan memancing opini-opini buruk tentang Polri.

“Terbuka saja, jangan bersikap melindungi seperti yang mereka tunjukkan sampai hari ini.
Bukanlah perkara sulit bagi unit laka lantas (kecelakaan lalu lintas) untuk mengusut kasus ini.
Unit laka lantas punya peralatan dan pengalaman untuk mengolah TKP.
Kalau tidak sanggup ada KNKT yang memiliki juga alat-alat canggih dalam kecelakaan baik udara, laut maupun darat,” ujar Ganjar kepada wartawan di Jakarta Kamis (3/1/2013).

Polisi menurutnya juga tidak perlu kerlihatan berlama-lama serius menangani kasus ini terutama mengenai penyebab kecelakaan.

Masyarakat menurutnya tahu bahwa mobil mewah BMW X5 itu memiliki fitur yang canggih termasuk di dalamnya ditanamkan semacam memori pintar yang menyimpan untuk mengoperasikan berbagai fitur canggih yang ada di dalamnya, termasuk menyimpan seluruh data penggunaan kendaraan.

“Saya yakin mobil canggih pasti banyak menggunakan peralatan komputer dan kalau ada komputer pasti ada chip atau memori agar fitur-fitur canggih itu bisa digunakan sehingga apapun yang terjadi pada mobil atau dilakukan pada mobil ada datanya.Jadi tidak sulit untuk mengetahui berapa laju kendaraan ketika terjadi tabrakan, apakah ada  upaya menghindar atau tidak dengan hanya mengambil chip yang ada di mobil tersebut dan membacanya lewat komputer,” tegasnya.

Alasan yang dikemukakan polisi untuk melindungi pelaku tabrak lari yang juga anak dari ketua umum PAN itu menurutnya tidak masuk akal dan merendahkan logika berpikir masyarakat Indonesia.

Dengan alasan-alasan yang dikemukakan, polisi justru sedang berupaya dihadapan masyarakat untuk tampil sebagai polisi yang tidak profesional karena menangani kasus yang menjadi makanan sehari-hari saja lama.

Berita Rekomendasi

”Mulai dari disembunyikannya peristiwa itu, nama pelaku, mobil yang terlibat, test urine yang seperti dilambat-lambatkan sampai hasil olah TKP pun disembunyikan.Ini kan seperti memancing opini massa bahwa memang ada yang ditutup-tutupi,” kata dia.

Ganjar  juga menyoroti keanehan yang dikatakan polisi terkait kondisi Rasyid Rajasa yang dikabarkan sedang dirawat di rumah sakit karena cedera. Mobil sekelas BMW X 5 yang harganya miliaran rupiah menurutnya pasti memiliki fitur keamanan yang canggih yang bisa melindungi para penumpang di dalamnya maupun pengendara lainnya.

“Mobil ini pasti dilengkapi peralatan yang canggih baik itu untuk kenyamanan maupun keamanan penumpang termasuk keamanan pengguna jalan lain. Jadi aneh kalau dikatakan dia tidak ngebut, tapi terluka karena tabrakan tersebut.Ini kontrakdiksi, karena dengan keamanan mobil mewah itu, pastinya kalau penumpangnya terluka karena tabrakan atau kejadian luar biasa.Jadi polisi seperti membuka kebohongannya sendiri,” tegasnya.

Sikap jujur pihak kepolisian menurutnya sangat penting dalam peristiwa sepreti ini karena tentunya baik keluarga pelaku maupun keluarga korban tidak akan pernah netral dalam peristiwa seperti ini. Disinilah jelasnya dituntut kejujuran polisi dan kenetralannya.

“Kalau keluarga korban pasti masih panas dengan peristiwa ini, keluarga pelaku pasti berusaha menutupi.Nah disini polisi dituntut untuk netral.Kalau tidak yang terjadi maka tuduhan masyarakat akan membabi buta terhadap polisi,” tegasnya.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas