Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yenny Wahid Sayangkan Penampungan Parpol Tak Lolos Verifikasi KPU

Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) Yenny Wahid menyayangkan wacana penampungan

Penulis: Eri Komar Sinaga
zoom-in Yenny Wahid Sayangkan Penampungan Parpol Tak Lolos Verifikasi KPU
KOMPAS.com/ANDREAN KRISTIANTO
Putri dari Almarhum Gus Dur,Yenny Wahid, menerima kedatangan Ketua umum DPP Demokrat, Anas Urbaningrum dan Ketua Komisi VII, Sutan Bhatoegana (kanan ke kiri) di Ciganjur, Jaksel, Kamis (29/11/2012). Kedatangan mereka di kediaman Gus Dur untuk meminta maaf atas ucapan Bhatoegana dalam diskusi tentang lengsernya Gus Dur yang jatuh di tengah jalan karena kasus bulogate. (KOMPAS IMAGES/ANDREAN KRISTIANTO) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) Yenny Wahid menyayangkan wacana penampungan partai tidak lolos verifikasi dengan partai senayan plus Nasdem.

Menurut Yenny Pemilu bukan hanya sekedar kontestasi untuk mendapatkan suara saja, tetapi memastikan proses yang demokrasi, adil, transparan dan jujur.

"Karena kalau cuma hanya untuk mendapatkan suara yang terjadi akhirnya menghasilkan produk politik yang seperti sekarang. Sangat koruptif pelakunya. Ini yang kami perjuangkan," ujar Yenny di kantor PKPI, Jakarta, Rabu (9/1/2012).

Yenny sebetulnya setuju dengan penyederhanaan jumlah parpol. Namun, kata putri kedua Gus Dur itu, bukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang melakukannya dengan cara yang manipulatif. Melainkan kehendak rakyat.

"Ini sudah didesain sehingga yang lolos hanya parpol tertentu saja. Kalau misalnya mau betul-betul disederhanakan, sederhanakan betul, terapkan aturan yang rata, berat ringan terapkan yang sama," kata pemilik nama lengkap Zarnnuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid itu.

"Jangan partai tertentu seolah-olah berat tapi yang lolos ternyata di lapangan berbeda, ringan dan digampangkan. Toh pada nantinya, rakyat sendiri akan menyederhanakan jumlah Parpol melalui Pemilu," kata Yenny.

Berita Rekomendasi

"Toh kalau nggak ada yang milih akan mati sendiri. Saya ikhlas kalau partai saya kalah kalau rakyat yang milih," ucap perempuan bekas koresponden The Sydney Morning Herald itu.

Yenny pun dengan tegas menolak bergabung dengan sekanario 9+1. Sebab menurut Yenny, mereka punya musuh yang menghadang mereka dalam skenario tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas