Dahlan Iskan Diminta Berhenti Cari Sensasi
Martin Hutabarat, meminta Menteri BUMN Dahlan Iskan fokus pada pembenahan BUMN tidak selalu mencari sensasi.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKATA - Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat, meminta Menteri BUMN Dahlan Iskan fokus pada pembenahan BUMN tidak selalu mencari sensasi.
"Sejak jadi Menteri BUMN, dan sejak mulai disebut-sebut sebagai salah satu Capres 2014 yang akan datang, Dahlan Iskan semakin sering menjadi sorotan pers karena tindakan-tindakannya yang sensasional," kata Martin dalam rilisnya ke Tribunnews.com, Kamis (10/1/2013).
Menurut Martin tindakan Dahlan itu ada yang diapresiasi masyarakat karena tindakannya yang populis seperti membuka pintu antrian jalan tol, makan di warteg pinggir jalan, naik KA bersama penumpang KA, tidur dirumah penduduk dan sebagainya.
"Ada juga yang menimbulkan kontroversi seperti keberaniannya melaporkan anggota-anggota DPR yang memalak BUMN," kata Martin.
Dia juga menyinggung mengenai mobil baru yang diakuinya sebagai buatan Indonesia dimana Dahlan Iskan sendiri langsung melakukan uji coba, yang akhirnya berurusan dengan Kepolisian dan dipanggil ke Polda Jatim hari ini karena dianggap tidak melalui prosedur yang wajar.
"Melihat begitu banyaknya tindakan-tindakan Dahlan Iskan yang menimbulkan kontroversi, padahal jabatan Menteri BUMN ini baru setahun didudukinya, kita mempertanyakan, bagaimana sebenarnya hasil kinerja Dahlan Iskan ini sebagai Menteri BUMN ?" kata Martin.
Martin mengatakan masyarakat rindu mendengar Menteri BUMN menunjukkan prestasinya membenahi ratusan BUMN yang dipimpinnya.
"Tapi itu jarang terlihat ditunjukkan oleh Dahlan Iskan. Yang terdengar adalah prestasinya selama memimpin PLN, sebuah BUMN vital yang oleh BPK dilaporkan telah menimbul kan pemborosan keuangan negara hampir Rp 38 triliun sewaktu di pimpin olehnya tahun 2011 yang lalu," kata Martin.
Dia khawatir jangan-jangan kita salah memiliki Menteri BUMN, yang diangkat oleh SBY hanya karena pencitraan, bukan karena prestasi. "Meskipun kita menghargai beberapa tindakan Dahlan Iskan yang berani seperti menolak korupsi dan melaporkan anggota DPR yang memalak BUMN ke Badan Kehormatan DPR, namun Melihat prestasinya yang minim selama setahun ini memimpin Kementerian BUMN, kita meminta agar Dahlan Iskan berhenti membuat sensasi-sensasi dan pencitraan, tapi mulai fokus untuk membenahi BUMN yang ratusan jumlahnya," kata Martin. (Aco)