Hakim MK: Daming Juga Manusia Biasa
Hakim sebagai manusia biasa bisa saja keselo lidah mengucapkan sesuatu yang tidak pantas diucapkan.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanuddin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar menilai hakim sebagai manusia biasa bisa saja keselo lidah mengucapkan sesuatu yang tidak pantas diucapkan.
Dia mengomentari soal calon hakim agung Muhammad Daming Sunusi yang membuat tanggapan kontroversial soal pemerkosaan dalam fit and proper test di Komisi III DPR dua hari lalu.
"Dari sudut pandang hakim sebagai manusia biasa itu sesuatu yang bisa terjadi pada siapa saja, tidak ada manusia yang sempurna, keseleo lidah, tapi kita melihat hal itu harus secara adil juga tidak dengan emosi dan membabibuta," kata Akil Mochtar kepada wartawan, Rabu (16/1/2013).
Menurut Akil, hakim Daming secara pribadi secara terbuka telah meminta maaf atas kekeliruan ucapannya.
"Di samping itu kita memandang pernyataan itu tentu tidak patut disampaikan dalam forum yang resmi seperti itu, tapi kita tidak bisa juga menyalahkan orang tanpa memahami konteks yang sedang terjadi saat itu," ujarnya.
Oleh karena itu, Akil mengatakan kekeliruan seperti itu jika memang yang bersangkutan sudah meminta maaf haruslah juga dipertimbangkan juga niat dari yang bersangkutan atas kekeliruan yang terjadi.
"Tuhan saja pun memberi maaf atas kesalahan kita, demkian juga negara juga memberi maaf kepada pelaku kejahatan walau pun seorang bandar narkoba(grasi), karenanya saya kekeliruan itu harus menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, dalam hal ini calon hakim agung dan Anggota DPR yang juga harus memberi pertanyaan yang adil," kata dia.