Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saan Nilai Tak Ada Hal Aneh di Rapimnas

Wakil Sekjen Demokrat Saan Mustopa menilai konsolidasi terus dilakukan usai Rapimnas digelar.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Saan Nilai Tak Ada Hal Aneh di Rapimnas
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Wakil Sekjen Partai Demokrat, Saan Mustopa (kanan) bersama pakar tata negara Universitas Andalas, Saldi Isra (tengah) berdiskusi dalam acara Polemik Tsunami Demokrat, di Jakarta, Sabtu (16/2/2013). Diskusi tersebut membahas mengenai prahara yang dialami Partai Demokrat pasca pengambilalihan wewenang Ketua Umum, Anas Urbaningrum oleh Ketua Majelis Tinggi Partai, Susilo Bambang Yudhoyono. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Laporan Wartawan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Demokrat Saan Mustopa menilai konsolidasi terus dilakukan usai Rapimnas digelar. Majelis tinggi Demokrat, kata Saan, telah menyampaikan bahwa DPP tidak akan sendirian dalam menjalankan roda organisasi.

"Sudah ditegaskan oleh Pak SBY. Konsolidasi tetap tidak ada hal yang aneh," kata Saan di Jakarta, Minggu (17/2/2013).

Saan berharap elektabilitas partai naik usai Rapimnas digelar. Ia mengatakan hasil Rapimnas ditindaklanjuti dengan memperkuat jaringan dan basis politik.

Ia menyebutkan fokus Demokrat usai Rapimnas yakni mencegah tren turunnya elektabilitas serta bagaimana mengembalikannya kembali. Untuk itu, ujar anggota Komisi III itu, Demokrat memfokuskan pada penataan dan pemulihan partai dalam jangka 4-6 bulan.

"kita yakin 4 bulan kita bisa jaga tren naiknya elektabilitas denga cara langah follow up Rapimnas, semua kader memperkuat basis politik," ujarnya.

Kemudian, Saan melanjutkan bila kader sudah ditetapkan sebagai tersangka otomatis berhenti dari jabatannya. Langkah berikutnya, ujar Saan, bagaimana kader Demokrat tidak melakukan perilaku yang bertetangan dg hukum, dan prinsip etika politik partai berlambang bintang Mercy itu.

Berita Rekomendasi

"Dia harus menghindari tingkah laku bertentangan dengan moral, itu diikat dengan pakta integritas," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas