Anas Urbaningrum Rapat Rahasia di Batam
Sehari setelah menyatakan berhenti sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum diam-diam terbang ke Batam untuk
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Sehari setelah menyatakan berhenti sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum diam-diam terbang ke Batam untuk menggelar pertemuan rahasia dengan sejumlah loyalisnya, Minggu (24/2/2013).
Pertemuan dilakukan di sebuah hotel dan rumah makan terkenal di tepi laut, kawasan Bengkong Laut, Batam. Anas terbang ke Batam menumpang Garuda Indonesia GA 0152 pukul 09.00 WIB dan mendarat sekitar pukul 10.15 WIB di Bandara Hang Nadim Batam.
Seorang kader Partai Demokrat Kepri membenarkan kedatangan Anas ke Batam. "Benar, Bang Anas ke Batam. Namun saya tidak tahu agendanya apa. Anas baru terbang lagi ke Jakarta pukul 15.00 WIB. Dia datang bersama ajudannya. Namanya Sutomo," kata kader itu.
Kader tersebut menduga pertemuan itu masih berhubungan dengan upaya Anas mengamankan posisinya, terutama setelah dijaring sebagai tersangka kasus korupsi proyek pembangunan kompleks olahraga di Hambalang, Bogor. Muncul kabar, Anas tercatat sebagai komisaris di sebuah perusahaan besar di wilayah Kepulauan Riau milik seorang loyalisnya.
"Saya dengar informasi Anas berperan sebagai komisaris dalam perusahaan itu. Saya menduga, kedatangan Anas ada kaitannya dengan upayanya mengamankan aset tersebut. Sebab, ada informasi dari Jakarta bahwa Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) mau selidiki aset Anas," katanya.
Abdul Aziz, anggota DPRD Kepri yang juga mantan Ketua DPD Demokrat Kepri menceritakan, sebagai kader yang loyal kepada partai, dirinya menyampaikan informasi keberadaan Anas itu kepada Ketua Dewan Pembina dan Ny Ani Yudhoyono.
"Ya sekarang kami ikuti aturan saja. Anas Urbaningrum sudah ditetapkan jadi tersangka oleh KPK. Jadi keberadaan Anas di Kepri atau Batam untuk tujuan apa? Kalau mau koordinasi dengan DPD Partai Demokrat Kepri, status Anas sebagai apa? Ia kan sudah mundur dari Ketua Umum DPP Demokrat," kata Abdul Aziz.