Kecurangan Pilkada Jabar Versi PDI Perjuangan
PDI Perjuangan menemukan sejumlah kecurangan dalam proses Pilkada Jawa Barat. PDI Perjuangan mengusung Calon Gubernur
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan menemukan sejumlah kecurangan dalam proses Pilkada Jawa Barat. PDI Perjuangan mengusung Calon Gubernur-Wakil Gubernur Rieke Dyah Pitaloka-Teten Masduki di Pilkada Jawa Barat.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, TB Hasanuddin mengatakan KPU Jabar tidak siap dalam proses Pilkada. "Ketidaksiapan sampai formulir CI difotocopy. Jadi yang nyoblos siapa kalau tinggal difotocopy formulirnya," kata Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (1/3/2013).
Kemudian, Hasanuddin menjelaskan adanya surat edaran dari KPU Jabar yang tidak ditanggapi oleh eksekutif dalam hal ini Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Yakni anjuran kepada perusahaan dan pabrik untuk memberlakukan sistem shift pada hari pencoblosan tanggal 24 Februari 2013.
Akhirnya sekitar 120 ribu buruh tidak dapat menggunakan hak suaranya. "Padahal tahun dulu bisa. Lumbung-lumbung suara buruh itu kita tahu bukanlah pendukung incumbent," ujar Hasanuddin.
Selain itu, kata Wakil Ketua Komisi I DPR itu, tidak adanya Tempat Pemungutan Suara (TPS) mobile di banyak rumah sakit di Jawa Barat. Terakhir, Hasanuddin juga mengatakan adanya pembagian uang bantuan sosial ke kepala desa sebelum Pilkada. "Saya ada data banyak didistribusikan pada 23 Februari 2013 malam," imbuhnya.
Untuk itu, Hasanuddin menegaskan pihaknya akan membawa kecurangan tersebut beserta barang bukti ke Mahkamah Konstitusi. "Kalau ke Panwaslu sudah tidak ada giginya, mau diskusi saja susah," katanya.
Klik: